News  

RUPSLB Bank Aceh Kembali Jagokan Muhammad Syah dan Fadhil Ilyas Sebagai Dirut

Gubernur Muzakir Manaf memimpin RUPSLB Bank Aceh, Jumat 14 Maret 2025 (foto: Ist)

KabarAktual.id – Bank Aceh Syariah kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jumat, (14/3/2025). Rapat kali ini fokus untuk mengisi posisi direksi secara definitif setelah sekian lama dijabat pelaksana tugas (Plt).  

Rapat yang berlangsung secara hybrid ini dipimpin langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, selaku Pemegang Saham Pengendali, dan dihadiri oleh seluruh pemegang saham dari kabupaten dan kota di Aceh.

Para pemegang saham sepakat melakukan reorganisasi kepengurusan bank guna meningkatkan efektivitas dan daya saing di industri perbankan syariah. Salah satu keputusan penting adalah pengusulan nama-nama calon pengurus baru yang akan menjalani fit and proper test di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Nama mantan Dirut Muhammad Syah yang dipecat pada era Pj Gubernur Bustami Hamzah muncul kembali dalam forum RUPSLB. Bursa calon juga diramaikan dua nama lainnya, yaitu Fadhil Ilyas dan Syahrul.

Selain itu, posisi Direktur Operasional yang diusulkan diisi oleh Iskandar dan Tarmizi, serta Direktur Bisnis yang diusulkan oleh Budi Kafrawi dan Abdul Rafur. Untuk posisi Direktur Kepatuhan, calon yang diusulkan adalah Imamil Fadlidan Zulkarnaini.

Dalam rapat tersebut juga diambil keputusan untuk memberhentikan Fadhil Ilyas dari jabatannya sebagai Direktur Bisnis Bank Aceh Syariah, dan Numairi diberhentikan sementara dari posisinya sebagai Direktur Kepatuhan, dengan pemberhentian definitif menunggu persetujuan OJK.

Mengisi kekosongan di masa transisi, untuk sementara waktu, Bank Aceh Syariah akan dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama, M. Hendra Supardi, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Dana & Jasa. Keputusan ini diambil untuk memastikan stabilitas operasional dan kesinambungan strategi pertumbuhan bank di masa mendatang.

Iskandar, Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Aceh Syariah, mengungkapkan bahwa perubahan ini merupakan bagian dari strategi besar dalam memperkuat tata kelola perusahaan. “Kami yakin dengan pengurus baru ini, Bank Aceh Syariah akan semakin maju dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat serta berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujarnya.

Dengan langkah strategis ini, kata dia, Bank Aceh Syariah semakin siap menghadapi tantangan dan peluang di industri perbankan, dan berharap transformasi kepengurusan ini dapat mendorong inovasi serta memperkuat posisi bank dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh melalui layanan keuangan syariah yang lebih modern dan kompetitif.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *