KabarAktual.id — Kota Banda Aceh terancam krisis air bersih jika gangguan jalur transportasi Medan–Banda Aceh tidak pulih dalam sepekan ke depan. Perumdam Tirta Daroy Banda Aceh hampir bisa dipastikan bakak berhenti beroperasi akibat keterbatasan bahan kimia untuk pengolahan air bersih.
Direktur Utama Perumdam Tirta Daroy, T. Novizal Aiyub alias Ampon Ayub, menyatakan stok bahan kimia Poly Aluminium Chloride (PAC) yang menjadi komponen utama produksi air bersih saat ini hanya cukup untuk kebutuhan maksimal satu minggu ke depan. “Kalau dalam seminggu ke depan tidak ada jalur alternatif Medan–Banda Aceh, maka hampir bisa dipastikan Perumdam Tirta Daroy berhenti beroperasi,” kata Ampon Ayub, Sabtu (29/11/2025).
Ia menjelaskan, seluruh pasokan PAC selama ini didatangkan dari Medan, sementara gangguan transportasi akibat bencana banjir dan longsor membuat distribusi material penting tersebut terhenti.
Jika operasional Perumdam Tirta Daroy berhenti, layanan air bersih terhadap lebih dari 55.000 sambungan rumah (SR) di Banda Aceh dan sekitarnya akan terdampak langsung. Saat ini, PDAM Tirta Daroy melayani distribusi air sekitar 1,3 juta meter kubik per bulan atau rata-rata 43.000 meter kubik per hari.
Menurut Ayub, pihaknya terpaksa menghentikan layanan kalau bahan kimia habis. “Karena tanpa PAC, air baku tidak bisa diolah,” ujarnya.
Di tengah kondisi darurat tersebut, kata dia, operasional masih bertahan dengan keterbatasan, termasuk mengandalkan genset akibat pasokan listrik PLN yang belum stabil pascabencana. Selain itu, kualitas air baku juga belum sepenuhnya normal karena tingkat kekeruhan masih tinggi.
Dia menambahkan, dalam kondisi yang serba terbatas, PDAM masih bisa beroperasi meskipun tertatih-tatih. “Air baku belum stabil, tapi sejauh ini kami masih bisa beroperasi,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah dan pihak terkait segera membuka atau menyiapkan jalur distribusi alternatif dari Medan ke Banda Aceh guna menjamin kelangsungan pasokan bahan kimia dan mencegah terjadinya krisis air bersih bagi masyarakat.[]
