KabarAktual.id – Warga Banda Aceh, ibu kota provinsi berjulukan Serambi Mekkah, terhenyak. Mereka seakan tak percaya sebegitu parahnya praktik prostitusi di kota ini.
Bertahun-tahun setelah terjadi pembiaran, bisnis prostitusi terselubung tidak ada yang mengganggu. Tapi, bisnis esek-esek nampaknya segera berakhir setelah Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menggencarkan operasi penegakan syariat Islam di kota itu.
Dalam sebuah operasi penggerebekan yang dipimpinnya langsung, Illiza menyaksikan dengan mata kepala sendiri begitu maraknya kejahatan tersebut. Di sebuah hotel, tim mengamankan enam pasangan.
Pada Rabu, 16 April 2025, Illiza bersama Satpol PP dan WH mendatangi kembali eks lahan Terminal Keudah. Di sana, empat pemuda tertangkap basah tengah menenggak minuman beralkohol. Pelaku jarimah khamar berikut barang bukti berupa dua botol air mineral kemasan 1.500 mililiter berisi tuak digelandang ke Kantor Satpol PP dan WH Banda Aceh.
Tak berhenti di situ, Illiza mendatangi salah satu penginapan di kawasan Lambaro Skep. Berdasarkan laporan masyarakat, tempat itu kerap dijadikan tempat prostitusi berkedok hotel dan kos-kosan.
Benar saja, satu pasangan nonmuhrim terciduk check-in dalam satu kamar di lantai dua. Sementara seorang wanita “Open BO” yang tengah menunggu pelanggan, turut diamankan di lantai dasar.
Mirisnya, tatkala Illiza menggerebek satu per satu kamar, ditemukan kondom bekas berceceran di lantai. Barang yang sama juga didapati di meja resepsionis.
Ketiga pelaku berikut dua pengelola penginapan kemudian dibawa ke kantor untuk diperiksa lebih lanjut. “Saya sangat menyesal bu,” ungkap Bunga—bukan nama sebenarnya—yang mengaku banyak memiliki teman seprofesi di Banda Aceh. Sesaat sebelum menaiki mobil patroli, perempuan itu terisak sambil memeluk Illiza.
Belum selesai, pukul 03.00 WIB dinihari, Illiza mendatangi Kantor Satpol PP dan WH di kompleks Balai Kota, tempat di mana para pelanggar syariat diamankan sementara. Ia ingin memastikan semua yang terlibat diproses sesuai qanun yang berlaku di Aceh.
Illiza pun mengontak pihak BNN untuk melakukan tes urine terhadap keempat pelaku khamar supaya kasusnya bisa cepat ditindaklanjuti.
Untuk hasil lebih akurat, mereka pun diboyong ke Kantor BNN Provinsi Aceh.Begitu juga terkait pelaku khalwat dan prostitusi, wali kota menginstruksikan pengusutan secara tuntas hingga ke penyedia tempat, muncikari, dan pihak yang membekingi. “Sebagai efek jera kepada pelaku dan pelajaran bagi kita semua,” ujarnya.
Kepada para pelanggar syariat yang rata-rata masih berusia muda, Illiza berpesan agar tidak mengulangi perbuatannya.“Ingatlah orangtua yang sudah bersusah-payah mendidik dan besarkan kita. Mohon ampunan kepada Allah,” pesan Illiza.
Illiza kembali menegaskan komitmennya untuk menegakkan syariat Islam di Banda Aceh.“Suka tidak suka, inilah separuh wajah kota kita hari ini. Kami akan terus mengerahkan segenap daya upaya untuk membenahinya,” ujar Illiza.“
Wali kota mengharapkan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan masing-masing serta support dari seluruh stakeholder. “Insya Allah dengan semangat kolaborasi, Banda Aceh akan kembali menjadi barometer penegakan syariat di Aceh,” demikian Illiza.[]