Sosok Wanita Cantik Ini Adalah AI, Ditunjuk PM Albania sebagai Menteri Pemberantasan Korupsi

Diella, menteri virtual yang ditunjuk memberantas korupsi di Albania (foto: Ist)

KabarAktual.id – Perdana Menteri Albania, Edi Rama, menunjuk Diella sebagai menteri khusus menangani isu korupsi dalam kabinet barunya, pada Kamis pekan lalu. Diella yang berarti “matahari” dalam bahasa Albania adalah aplikasi AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan.

Rama memperkenalkannya sebagai “anggota kabinet yang tidak hadir secara fisik” dan akan memastikan bahwa “seluruh tender publik 100 persen bebas dari korupsi.” Dengan ini, Diella menjadi menteri AI pertama di dunia.

Masalah tender memang telah lama menjadi sumber praktik korupsi di negara Balkan berpenduduk 2,8 juta jiwa ini. Isu korupsi bahkan menjadi salah satu ganjalan Albania kala negara itu kini tengah dalam proses masuk menjadi anggota Uni Eropa.

Baca juga: Sektor Pengadaan Barang dan Jasa Paling Rawan Korupsi di Aceh

Partai Sosialis pimpinan Rama, yang baru saja meraih masa jabatan keempat, menyatakan dapat membawa Albania masuk ke Uni Eropa dalam waktu lima tahun, dengan target penyelesaian negosiasi pada 2027.

Parlemen Albania akan segera memberikan suara terkait kabinet baru Rama, namun belum jelas apakah ia juga akan meminta persetujuan resmi atas posisi virtual Diella.

Dikutip Al Jazeera, pakar hukum menilai diperlukan peninjauan hukum dan etika lebih lanjut untuk menentukan status resmi Diella. Dalam acara peresmian pekan lalu, Diella ditampilkan di layar sebagai sosok perempuan mengenakan pakaian tradisional rakyat Albania.

Baca juga: KPK Tangkap Tangan Wamenaker Immanuel Ebenezer

Penunjukan menteri AI ini tak luput dari kritikan publik. Gazmend Bardhi, ketua kelompok parlemen dari Partai Demokrat, menilai status menteri Diella inkonstitusional. “Lelucon Perdana Menteri tidak bisa dijadikan landasan hukum negara Albania,” tulis Bardhi di Facebook.

Rama sendiri tidak memberikan rincian mengenai pengawasan manusia terhadap kinerja Diella, maupun menjelaskan risiko manipulasi terhadap bot kecerdasan buatan tersebut.

Diella diluncurkan awal tahun ini sebagai asisten virtual di platform layanan publik e-Albania, membantu pengguna menavigasi situs serta mengakses sekitar satu juta dokumen digital.

Sejauh ini, Diella telah membantu penerbitan 36.600 dokumen digital dan menyediakan hampir 1.000 layanan melalui platform tersebut, menurut data resmi.

Namun, tidak semua pihak yakin. Seorang pengguna Facebook menulis, “Bahkan Diella pun akan ikut korup di Albania.” Pengguna lain berkomentar, “Pencurian akan terus terjadi dan Diella yang akan disalahkan.”[]

Sumber: CNN Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *