KabarAktual.id — Kapal BC 60001 tiba dan sandar di Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh, pada pukul 01.30 WIB, Sabtu (6/12/2025) dini hari, membawa bantuan logistik seberat 19 ton serta 51 tenaga medis dan relawan untuk memperkuat penanganan bencana banjir di wilayah terdampak.
Kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara, Jumat (5/12/2025) pukul 19.30 WIB. Sebanyak 12 tenaga medis dari RS Putri Bidadari turut dalam pelayaran ini, terdiri dari lima dokter dan tujuh tenaga kesehatan.
Selain itu, sembilan relawan Sapu Jagad Bea Cukai Tanjung Balai Karimun serta 27 relawan Poltekkes Medan yang ditugaskan Kementerian Kesehatan juga ikut diberangkatkan. Total penumpang berjumlah 51 orang dan seluruhnya siap diterjunkan ke lokasi terdampak di Kota Langsa dan sekitarnya.
Baca juga: Pemerintah Sudah Salurkan Bantuan, tapi Warga Langsa dan Tamiang Kelaparan
Proses pembongkaran logistik dimulai pada pukul 08.00 WIB. Bantuan seberat 19 ton tersebut terdiri dari lima ton beras, 8,4 ton air mineral, dua ton mi instan, 600 kilogram obat-obatan, serta tiga ton barang kebutuhan lainnya, seperti pakaian, popok bayi, makanan kaleng, genset, dan lampu darurat.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, Bier Budy Kismulyanto, mengatakan seluruh bantuan tersebut langsung disalurkan kepada para korban banjir yang membutuhkan dukungan logistik maupun layanan kesehatan. “Seluruh tenaga kesehatan dan relawan yang tiba hari ini diarahkan segera turun ke lapangan untuk memberikan pelayanan medis kepada warga terdampak,” ujar Bier Budy.
Sementara itu, Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Aceh, Bara Suliawantoro, menjelaskan rencana penjemputan Kapal BC 60001 oleh BC 30001 melalui mekanisme ship-to-ship di perairan Langsa batal dilakukan. “Kondisi cuaca cukup baik dan air pasang memungkinkan kapal langsung masuk serta sandar di Pelabuhan Langsa,” katanya.
Kedatangan BC 60001 menjadi tambahan kekuatan penting dalam upaya pemulihan pascabanjir di Kota Langsa. Bea Cukai Aceh menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak guna memastikan bantuan dapat tersalurkan cepat dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.[]
