News  

Sudirman Said: Dengan Manajemen yang Kuat, Koperasi Desa Merah Putih Bisa Atasi Kesenjangan

KabarAktual.id – Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Harapan Bersama (YPHB), Sudirman Said, mengemukakan, keberhasilan program Koperasi Merah Putih sangat bergantung pada kekuatan manajemen dan kesiapan SDM. “Revitalisasi koperasi hanya akan berhasil jika dilakukan dengan kesungguhan dan bebas dari konflik kepentingan,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).

Ia menyampaikan hal itu saat memberi kuliah umum bertajuk “Bangkit Ekonomi Rakyat, Bangkit Koperasi Indonesia” di Politeknik Harapan Bersama (PHB) Tegal. Menurut Sudirman, tantangan besar justru akan datang setelah target 80 ribu koperasi desa terbentuk. “Setelah 80 ribu terbentuk, tantangan berikutnya adalah penyiapan kapasitas SDM dan manajemen. Harus ada standarisasi,” katanya.

“Regulasi baik, dorongan politik kuat, sumber daya cukup, dan kesempatan terbuka. Tapi jembatannya adalah manajemen eksekusi,” tegasnya.

Sementara Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa koperasi adalah warisan ekonomi kerakyatan dari Margono Djojohadikusumo. “Koperasi pertama didirikan di Banyumas. Margono meletakkan dasar sistem ekonomi Pancasila dan merancang pembangunan semesta berencana. Karena itu, Presiden Prabowo saat ini ingin melanjutkan gagasan besar ini,” ujarnya.

Melalui Inpres No. 9 Tahun 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa Merah Putih sebagai tulang punggung perekonomian rakyat. “Koperasi harus kembali menjadi pelaku utama ekonomi nasional, tidak boleh hanya menjadi tempat simpan pinjam, tapi harus masuk ke produksi, distribusi, dan industri,” ujarnya.

PHB Siap Kolaborasi Dukung Koperasi Merah Putih

Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Harapan Bersama, Sudirman Said, menyebut lembaga pendidikan harus terlibat dalam pengembangan manajemen koperasi. “Setelah 80 ribu koperasi terbentuk, tantangan berikutnya adalah penyiapan kapasitas SDM dan manajemen. Harus ada standarisasi. Lembaga pendidikan harus ikut mendukung,” ujarnya.

Wamen Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menyambut baik kerja sama ini. “Kita perlu kerja sama dengan PHB, terbuka. Kita buat modul, bisa disempurnakan sesuai Tegal–Brebes. Pengelola dan manajer kita siapkan,” katanya. Sementara Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menilai peran PHB strategis dalam mendukung koperasi desa. “Menarik kalau Harber bisa buat aplikasi koperasi yang bisa dipakai di desa-desa. Bisa dipromosikan ke kepala desa di Kabupaten Brebes, Tegal. Bisa diintegrasikan dengan Koperasi Merah Putih,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Politeknik Harapan Bersama (PHB) diwakili Sudirman Said menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Kementerian Koperasi yang ditandatangani langsung oleh Wamen Koperasi Ferry Juliantono.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *