News  

Bupati Ini Perintahkan Kepsek Stop Bisnis Buku di Sekolah

KabarAktual.id – Sudah menjadi rahasia umum, terjadi praktik kongkalikong bisnis buku antara oknum kepala sekolah dan vendor. Praktik itu diintervensi oleh oknum pengawas sekolah yang berlagak sebagai raja-raja kecil. 

Bupati Deliserdang, Sumatera Utara, Asri Ludin Tambunan, memerintahkan agar praktik tak sehat itu dihilangkan. Untuk menghilangkan pengaruh raja-raja kecil di lingkungan sekolah, dia pun menghapus 22 Koordinator Pengawas Sekolah Kecamatan (Korcam) Dinas Pendidikan se- Kabupaten Deliserdang. 

Keputusan tegas itu disampaikan bupati berlatar belakang dokter itu dalam pertemuan dengan kepala SD Negeri dan SMP Negeri se-kabupaten itu, Kamis (6/3/2025), di Convention Hal Bhineka Perkasa Jaya, Jalan Medan-Lubukpakam. “Jangan pula pengawas menjadi raja-raja kecil dan menjadi perpanjangan tangan vendor untuk buku-buku sekolah,” tegasnya.

Dia menekankan, agar tidak ada lagi kepsek yang mengurus buku. Bupati justeru meminta agar buka yang sudah dibeli selama ini untuk dimanfaatkan sehingga tidak ada lagi buku sekolah yang tidak terpakai. “Kalau ada vendor yang memaksa kepala sekolah membeli buku yang tidak dibutuhkan, lapor kepada kadis dan kepada saya,” tegasnya.

Sosok yang biasa disapa Dr Aci ini meminta para sekolah harus bisa memberikan bantuan kepada siswa berprestasi, sehingga anak didik yang pintar benar-benar diperhatikan. Sekolah juga diminta agar memperhatikan kenyamanan para siswa selama berada di sekolah.

Bupati menginformasikan, bahwa dalam waktu dekat, ia juga akan melakukan sidak untuk melihat sekolah. Jika nanti ditemukan ruangan kepala sekolah bagus, sementara ruang belajar dan toilet terlihat kotor tak terurus, maka kepsek bisa langsung diganti.

Ia juga meminta kepala sekolah agar membuat loker untuk siswa, tujuannya agar murid tidak lagi membawa tas ke sekolah. Karena, tas sekolah yang berisi buku sangat berat.

Bupati menyatakan tidak hanya menuntut kinerja berkualitas saja kepada para kepsek, tapi juga menjanjikan perbaikan kesejehteraan. “Jika bapak dan ibu kepala sekolah mampu menunjukkan kinerja seperti yang saya harapkan, maka insentif tahun depan akan saya naikkan,” ungkap Dr. Aci disambut tepuk tangan meriah seluruh kepsek. 

Terkait sekolah yang mengalami krisis siswa, meminta mengatakan bahwa pihaknya akan menempuh kebijakan regrouping terhadap sekolah yang minim siswa. Sebab, hal itu berpengaruh terhadap anggaran.

Demikian pula dengan rencana pembangunan unit sekolah baru yang akan menelan biaya hingga Rp 3 miliar, dia akan memdibatalkannya lantaran jumlah murid di sekolah yang akan dibangun itu hanya 40 orang. 

Dalam sesi dialog, Kepala SDN 105295, Pecut Hulu, Kecamatan Percut Seituan, M. Saleh Hazir Harahap, menjelaskan bahwa sekolah yang dia pimpin sangat membutuhkan mobiler. Sampai saat ini, dia mengaku belum sanggup membeli laptop untuk sekolah lantaran dana BOS tidak mencukupi.

Kepsek ini menjelaskan, bahwa sekolahnya hanya memiliki 83 siswa, dua guru PNS, dan 8 guru honor dengan gaji yang tak seberapa. “Kami mohon Pak Bupati agar dana BOS itu pencairannya bisa lebih cepat agar guru honor juga cepat gajian,” pinta Hazir.

Menanggapi hal ini, bupati meminta Kepala Badan Keuangan Daerah untuk menindaklanjuti. Begitu juga keluhan para kepsek tentang kekurangan mobiler, bupati meminta Kadis Pendidikan untuk menindaklanjutinya.

Sejumlah kepala sekolah juga mengeluhkan ulah LSM dan oknum wartawan yang kerap melakukan istimidasi dengan tujuan meminta sejumlah uang.

Menanggapi hal itu, Asri Ludin Tambunan menegaskan agar kepala sekolah tidak takut terhadap pemberitaan media selama kinerjanya bagus dan terukur. Karena bukan pemberitaan yang membuat kepala sekolah dicopot dari jabatannya. “”Penilaian sudah ada yang menangani,” tandas Dr. Aci.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *