KabarAktual.id – Rizwan Alamsyah (62), seorang warga Peuneulet Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, sudah puluhan tahun dijanjikan rumah bantuan. Hingga sekarang belum ada tanda-tanda akan datang tim Pj gubernur untuk melakukan verifikasi.
Bersama istri dan anaknya, Rizwan masih menempati gubuk reyot. Padahal, kata dia, setiap tahun dijanjikan mendapatkan bantuan rumah layak huni dari pemerintah, baik dari gampong, kabupaten, maupun Pemerintah Aceh.
Janji bantuan rumah untuk warga miskin ini hingga sekarang belum juga terwujud. “Beginilah kondisi gubuk tempat tinggal saya dan keluarga. Hanya menunggu roboh,” ujar lansia yang biasa dipanggil Bang Wan.
Menurut penuturan warga ini, beberapa bulan lalu, perangkat gampong sempat berkunjung untuk memeriksa kondisi tempat tinggalnya. Mereka meminta KTP dan KK dan berjanji akan memberikan bantuan rehab rumah dari anggaran desa. “Namun, hingga kini janji itu belum juga terwujud,” kata Rizwan.
Selain itu, ada juga tim survei yang mendatangi kediamannya. Mereka memotret kondisi rumah dan mengumpulkan data. Setelah itu, kata dia, juga tidak ada kabar apapun terkait tindak lanjut dari proses pendataan.
Ia mengatakan, pemerintah seharusnya memprioritaskan bantuan rumah untuk anggota masyarakat kurang mampu seperti dia. “Coba lihat dinding rumah kami, cuma ditutupi spanduk bekas. Atap daun rumbia. Kalau hujan masuk air,” tutur Rizwan.
Istrinya, Darmawati, juga menyampaikan harapan serupa. Mereka mengharapkan pemerintah bisa memprioritaskan bantuan rumah untuk keluarganya.
Geuchik Gampong Peuneulet Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Husaini, yang dikonfirmasi wartawan membenarkan informasi tentang Rizwan. Tapi, kata pak geuchik, status Rizwan di dalam kartu keluarga (KK) masih lajang.
Kades menjelaskan, istri dan anaknya belum tercatat di dalam KK. “Bila istri dan anaknya sudah terdata di dalam KK, saya selaku geuchik akan mengusahakan agar Rizwan bisa mendapatkan rumah dari anggaran gampong,” tandasnya dilansir beritamerdeka.net dikutip, Kamis 23 Januari 2025.[]
