Kesimpulan Terbaru CIA, Covid-19 Bersumber dari Kebocoran Lab China

Ilustrasi (foto: Thesun)

KabarAktual.id – Badan intelijen Amerika Serikat atau Cental Intelligence Agency (CIA) mengubah kesimpulan mereka terkait asal-usul Covid-19. CIA berkeyakinan wabah ini berasal dari kebocoran laboratorium di China, bukan dari hewan. 

Kesimpulan itu diambil berdasarkan laporan penelitian yang ada. Namun pihak lain menuding CIA “kurang percaya diri” dengan pandangannya tersebut

Kalangan peneliti berkeyakinan, bahwa asal-usul Covid-19 terkait hasil penelitian lebih realistis dibanding sebuah dugaan yang menyebut pandemi itu berasal dari alam.

Keputusan untuk merilis perubahan sikap terkait Covid-19 diambil oleh direktur baru CIA, John Ratcliffe, yang ditunjuk Presiden Donald Trump. Bos CIA yang baru tersebut sejak lama memang mendukung teori yang meyakini Covid-19 bersumber dari kebocoran laboratorium Wuhan Institute of Virology.

Laboratorium tersebut berjarak 40 menit dari pasar basah Huanan, tempat kluster pertama Covid-19 ditemukan. Kesimpulan ini disebut bukan berdasarkan bukti intelijen yang baru, tapi dibuat sejak akhir pemerintahan Joe Biden.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Mao Ning, menilai sangat kecil kemungkinan Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium. “Kesimpulan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin diraih oleh tim ahli gabungan China dan WHO berdasarkan kunjungan lapangan ke laboratorium Wuhan,” kata Mao Ning, dikutip dari CBS News.

Dia mengklaim, kesimpulan yang membebaskan China dari tuduhan tersebut telah mendapatkan pengakuan secara luas oleh komunitas internasional dan komunitas ilmiah. 

Pandangan ahli virus

Pandangan terbaru CIA itu punya korelasi dengan pernyataan yang pernah dibuat oleh seorang ahli virus asal China, dr. Li Meng-Yang, pada 2020. Karena sikapnya yang menuduh negaranya telah menutupi fakta tersebut, dia harus meninggalkan China dan melarikan diri ke Amerika Serikat (AS).

Ahli virus ini berjanji untuk menerbitkan bukti bahwa virus corona itu dibuat di laboratorium. Sebelumnya, dia mendukung klaim bahwa Beijing mencoba membungkam siapa pun yang berusaha meningkatkan kewaspadaan ketika virus pertama kali muncul di Wuhan pada akhir 2019. 

Ia melakukan perjalanan ke AS pada akhir April 2020. Kala itu ia berbicara harus meninggalkan Hong Kong karena ia tahu bagaimana China memperlakukan para pelapor. 

Dari tahap awal pandemi, mucul laporan tentang dokter yang ditahan setelah mencoba memperingatkan orang lain tentang virus di media sosial.

Perlengkapan wartawan juga disita setelah mencoba untuk melaporkan masalah tersebut. Dokter Li yang merupakan mantan spesialis di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, mengatakan bahwa atasannya pertama kali memintanya untuk menyelidiki virus yang mirip dengan SARS di Wuhan pada 31 Desember 2020.

Sayang upaya tersebut terhenti. Ia melaporkan kembali bahwa kasus-kasus tampaknya meningkat secara eksponensial namun masyarakat diberitahu untuk tetap diam dan berhati-hati.

Dokter Li juga mendukung klaim bahwa virus tersebut tidak berasal dari pasar daging di Wuhan yang dianggap secara luas sebagai pusat dari penyebaran penyakit. Virus tersebut ia katakan berasal dari salah satu lembaga virologi yang ada di kota tersebut.

Dikatakan, ini berasal dari laboratorium di Wuhan. Urutan genom seperti sidik jari manusia. “Berdasarkan ini, Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini. Saya akan menggunakan bukti ini untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini berasal dari laboratorium di China. Mengapa merekalah yang membuatnya,” terang dr. Li, melansir dari The Sun, Sabtu 12 September 2020.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *