Australia Butuh Banyak Guru Bahasa Indonesia … Syaratnya: Sertifikasi!

Mendikti Saintek, Brian Yuliarto, saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Selasa 24 Desember 2025 (foto: KOMPAS.com)

KabarAktual.id – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto menyampaikan bahwa Australia membuka kebutuhan besar untuk guru Bahasa Indonesia. Informasi tersebut diperolehnya saat mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Australia, beberapa waktu lalu.

“Mereka butuh banyak guru Bahasa Indonesia, hanya saja mereka harus memenuhi sertifikasi mengajar di Australia serta memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik,” ujar Brian di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2025).

Brian menyampaikan, pihaknya bersama Menteri Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, menyiapkan dukungan pendidikan vokasi untuk mencetak calon pekerja migran Indonesia yang mampu bersaing di pasar global. Skema pendidikan vokasi tersebut akan memetakan kebutuhan negara tujuan dan keahlian yang diperlukan.

Baca juga: Peringatan Hari Guru, Buat Apa?

Dikatakan, program akan disiapkan pada tahun terakhir masa studi mitra perguruan tinggi, apakah tahun ketiga atau tahun keempat. “SDM yang dipersiapkan akan dilatih secara khusus agar siap bekerja di negara tujuan,” katanya.

Menurut Brian, pelatihan bahasa akan menjadi fokus utama karena selama ini menjadi kendala terbesar. Materi akan disesuaikan dengan kebutuhan negara tujuan. “Jika ingin bekerja di Taiwan, maka perlu pendalaman bahasa Inggris dan Mandarin. Untuk Jepang, mereka akan dapat pelatihan bahasa Jepang. Bahkan dari kunjungan ke Rusia, mereka membutuhkan welder, berarti juga perlu bahasa Rusia,” jelasnya.

Baca juga: Sri Mulyani Soal Rendahnya Gaji Guru-Dosen, Apakah Semua Harus dari Uang Negara?

Ia menambahkan, untuk memperkuat langkah tersebut, Kemendikti Saintek telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) serta membentuk satgas atau tim ad hoc dari perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia sebagai pelaksana teknis. “Dengan MoU dan kerja sama ini, arah penyiapan SDM menjadi lebih jelas,” ucap Brian menutup pernyataannya.[]

Logo Korpri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *