News  

Polda dan Tim Terkait Turun ke Daerah, Kejar Pedagang Brutal yang Naikkan Harga Gila-gilaan Saat Bencana

KabarAktual.id — Praktik penimbunan bahan pokok dan permainan harga secara brutal di tengah penderitaan korban banjir menjadi perhatian serius aparat. Bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Dinas Pangan Aceh, Polda turun ke lapangan melakukan inspeksi pangan di tujuh kabupaten/kota.

Tim akan memburu pedagang tak bermoral yang memanfaatkan bencana demi meraup keuntungan besar. Inspeksi yang berlangsung sejak Minggu, 30 November 2025, menyasar Kota Banda Aceh, Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya, dan Aceh Barat.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap tersedia, sekaligus mencegah praktik penimbunan maupun lonjakan harga yang melampaui batas kewajaran.

Baca juga: Stok Telur Menipis, Harga Cabai Merah Rp 250 Ribu di Banda Aceh

Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Pol. Zulhir Destrian menegaskan, aparat tidak akan memberi ruang bagi pedagang yang tega menjerat masyarakat dengan harga gila-gilaan saat situasi darurat.

Polda Aceh bersama Bapanas, Dinas Pangan Aceh, dan instansi terkait, kata dia, melaksanakan inspeksi untuk memastikan tidak ada pedagang menjual bahan pokok di atas harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan pemerintah. “Kita hadir untuk mengawal hak masyarakat agar tidak diperas oleh oknum pedagang,” kata Zulhir, Selasa (2/12/2025).

Ia menyebut, Satgas Pangan terus dioptimalkan di seluruh daerah. Setiap Kasat Reskrim dan Kanit Tipiter pada jajaran polres diperintahkan mengawasi distribusi pangan, agar tidak terjadi penimbunan maupun manipulasi harga yang merugikan rakyat.

Pengawasan difokuskan pada sejumlah komoditas strategis, seperti beras, telur, daging, dan cabai. Aparat memastikan tidak terjadi kelangkaan serta lonjakan harga tak wajar di tingkat pengecer.

Zulhir menegaskan, aparat akan menindak tegas siapa pun yang terbukti mencari untung besar dengan cara menginjak nurani kemanusiaan, terutama di tengah kondisi bencana yang masih melilit masyarakat Aceh.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *