News  

Guru SMP Yogya Keracunan MBG, Total Korban sudah Capai 1.772 Orang

Guru SMP di Yogyakarta jadi korban keracunan saat mencicipi MBG Agustus 2025 lalu (foto: Ist)

KabarAktual.id – Sebanyak tujuh guru di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami keracunan setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menyantap makanan jatah siswa yang tidak mau mengkonsumsi MBG.

Kepala SMPN 2 Mlati, Isnan Abadi, mengatakan para guru itu makan menu sisa MBG pada Kamis (23/10/2025). Menu yang disantap terdiri atas opor ayam, tahu balado, nasi, anggur, dan acar.

Menurut Isnan, tidak hanya satu guru yang makan, tapi ada tujuh. Semua akhirnya keracunan. “Kalau ada siswa yang tidak makan, ya itu, yok dimakan. Tidak semua, misal hari ini sisa berapa ya itu,” kata Isnan kepada wartawan, Jumat (24/10/2025), dikutip dari detikJogja.

Baca juga: Korban Keracunan MBG Bergelimpangan, Prabowo Janji Segera Diskusi dengan BGN

Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Khamidah Yuliati, menyampaikan bahwa total warga yang terdampak dalam kasus keracunan MBG di sekolah tersebut mencapai 215 orang. Dari jumlah itu, 46 orang menjalani rawat jalan, 61 orang berobat mandiri, dan satu orang dirawat inap.

Dia menjelaskan, petugas sudah mengambil sampel makanan MBG berupa nasi, opor ayam, tahu balado, acar timun wortel, dan buah anggur untuk dikirim ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas). “Hasilnya belum keluar,” kata Khamidah.

Baca juga: Eks Direktur WHO Ungkap Penyebab Keracunan MBG: Mulai Virus, Cacing, hingga Bahan Kimia

Khamidah menambahkan, gejala keracunan dialami para siswa dan guru setelah mengonsumsi menu MBG yang sama pada Kamis (23/10/2025).

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Sleman, jumlah keseluruhan korban keracunan terkait program MBG sejak awal pelaksanaan hingga Oktober 2025 mencapai 1.772 orang. Kasus serupa sebelumnya tercatat terjadi di wilayah Berbah pada Agustus 2025, dengan korban mencapai 135 siswa dan dua guru.

Menanggapi meningkatnya kasus tersebut, Dinkes Sleman menyatakan akan memperketat pengawasan terhadap keamanan pangan dalam pelaksanaan program MBG, termasuk melakukan evaluasi terhadap dapur mitra penyedia makanan dan prosedur distribusi.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *