KabarAktual.id — Anggota polisi Polres Aceh Tengah, Aiptu Mugiyanto, secara tegas membantah rumour yang yang menyebut dirinya ketua “Asosiasi Pengusaha Polda Aceh”. Ia memastikan informasi yang beredar di media sosial itu adalah berita bohong (hoax).
Klarifikasi itu disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada redaksi BeritaMerdeka.net pada Selasa, 4 November 2025. “Saya tegaskan bahwa informasi yang menyebutkan saya sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Polda Aceh adalah hoax,” ujarnya.
Mugiyanto menambahkan bahwa dia tidak pernah memberikan persetujuan untuk ditunjuk sebagai ketua asosiasi tersebut. Ia juga mengingatkan bahwa institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memiliki komitmen menjaga integritas dan menghindari potensi konflik kepentingan.
Baca juga: Polda Aceh Bangun Sinergi Dengan Pers dan Influencer
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk bersikap kritis dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi. “Masyarakat harus lebih waspada dalam menerima dan menyebarluaskan informasi guna mencegah penyebaran hoax yang dapat menimbulkan keresahan, kebingungan, dan kerugian di berbagai lapisan masyarakat,” katanya.
Ihwal “Asosiasi Pengusaha Polda Aceh” dengan Mugiyanto sebagai ketua muncul dalam bentuk sebuah flyer di media sosial Facebook baru-baru ini. Rumor tersebut kemudian menyita perhatian publik.
Baca juga: Mantan Kapolres Menangis Saat Diperiksa KPK dalam Kasus Suap Proyek Jalan
Pihak Humas Polda Aceh melalui akun resmi menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks. Klarifikasi dilakukan untuk mempertegas bahwa hingga saat ini tidak ada pengumuman resmi maupun dokumen yang menyatakan terbentuknya asosiasi tersebut dengan struktur kepengurusan seperti yang diklaim di media sosial.
Rumour ini muncul di tengah situasi di mana kredibilitas institusi kepolisian dengan masyarakat dan dunia usaha menjadi sorotan publik. Penangkalan hoaks oleh anggota polisi seperti Mugiyanto menunjukkan upaya internal untuk menjaga kepercayaan publik.
Dalam klarifikasi resmi pada15 Oktober 2025, Mugiyanto menyatakan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui adanya asosiasi tersebut dan membantah keterlibatannya sebagai ketua. Humas Polda Aceh melalui kanal resmi menyebut bahwa kabar terbentuknya asosiasi tersebut adalah hoaks.[]












