KabarAktual.id – Rencana Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menutup belasan sekolah dasar dan satu SMP swasta jadi sorotan berbagai kalangan. Lembaga Pemantau Pendidikan Aceh (LP2A), mengecam kebijakan itu dan mendesak agar Kepala Dinas Pendidikan (Disdikbud) dicopot.
Namun, pihak pemerintah daerah melalui Disdikbud Aceh Barat menyatakan bahwa keputusan penutupan belum final dan masih dalam tahap kajian akademik.
Mengutip pernyataan Kepala Disdikbud Aceh Barat, Huseinsah, rencana kebijakan dilakukan karena beberapa sekolah tidak memenuhi standar minimal jumlah siswa dan dinilai tidak efektif dalam proses pembelajaran. Menurut Huseinsah, tujuh sekolah akan ditutup dan sembilan sekolah lainnya dilebur atau digabung dengan sekolah terdekat.
Baca juga: Pendidikan Aceh Makin Terpuruk
Proses tersebut melibatkan beberapa tahap administratif seperti pembaruan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), relokasi guru, dan perubahan entitas sekolah. Huseinsah juga menyebutkan bahwa kebijakan ini telah melalui proses konsultasi bersama Majelis Pendidikan Daerah (MPD), akademisi, DPRK, dan unsur masyarakat termasuk orang tua siswa.
Ia pun meminta dukungan masyarakat dalam mengkritisi kebijakan, dengan catatan kritik tersebut bersifat konstruktif dan tidak menyerang aspek pribadi pejabat.
Menurutnya, ada orang tua yang datang ke Disdikbud dan siap memindahkan anak mereka ke sekolah yang lebih dekat agar tak terjadi penutupan.
Kritik dan Kekhawatiran Publik
Ketua LP2A Samsuardi menilai tindakan pemerintah sebagai upaya jalan pintas dan tidak mempertimbangkan dampak sosial yang luas. Ia menegaskan bahwa menutup sekolah sama dengan menutup masa depan generasi muda.
Di lapangan, siswa dan orang tua sudah merasakan dampaknya: beberapa siswa dikabarkan menangis setelah mendengar kabar penutupan sekolah, sementara orang tua khawatir anak-anaknya tidak dapat melanjutkan pendidikan karena jarak yang harus ditempuh jauh dan kondisi transportasi yang buruk.
Beberapa opsi solusi yang diajukan pihak pengkritik meliputi penempatan kepala sekolah yang lebih kompeten, peningkatan kesejahteraan guru, dan evaluasi internal agar sekolah lebih menarik bagi siswa.[]