News  

Disinyalir, Puluhan Miliar Bantuan UMKM Aceh Salah Sasaran

Penyerahan bantuan peralatan dari Dinas Koperasi UKM Aceh (foto: repro)

KabarAktual.id – Ternyata, Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi UKM menyalurkan bantuan puluhan miliar rupiah tiap tahun untuk masyarakat.  Bagai tak berbekas, bantuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu tidak memberi efek terhadap penurunan angka kemiskinan.

Minimnya efek penguatan ekonomi dari program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UKM, ditengarai, akibat kegiatan instansi ini tidak tepat sasaran. Diduga, para penerima pembinaan atau bantuan bukan orang yang tepat.

Seperti terungkap akhir 2022, salah satu Bimtek untuk wirausaha pemula yang dilaksanakan instansi ini di salah satu hotel kawasan Taman Sari, Banda Aceh, terbukti fiktif. Sesuai pengakuan pihak Dinas Koperasi, kegiatan fiktif itu kemudian diulang lagi pelaksanaannya di Bireuen.

Baca juga: Kalau Tugasnya Sudah Diambil Alih EO, Masih Perlukah Dinas?

Sama seperti kegiatan Bimtek yang terbukti fiktif, pengelolaan bantuan peralatan untuk UMKM juga dikhawatirkan ada yang tidak tepat sasaran. Karena itu, bantuan yang seharusnya menyentuh pelaku usaha mikro dan menengah tidak memberi efek terhadap pertumbuhan ekonomi, lantaran penerima bantuan diduga bukan orang yang berhak.

Berdasarkan data pada Dinas Koperasi UKM Aceh, ada 8 program UMKM yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2018 hingga 2023. Yaitu, wirausaha pemula, sentra/kelompok, fasilitasi merk-Pirt-halal, pendampingan UMKM, fasilitasi kemasan, pameran dalam dan luar daerah, bimbingan teknis, serta program APBN deknsentrasi.

Baca juga: “Melancong” Dengan Dana Desa, Geuchik Bireuen Harus Kembalikan Uang Negara Rp 441 Juta

Sejak 2018 hingga 2022, instansi ini telah memberi bantuan peralatan kerja untuk 3.324 pelaku UMKM dengan total dana mencapai Rp 75,1 miliar. Rinciannya, tahun 2018 untuk 239 orang (Rp 4,9 miliar), 2019 untuk 688 orang (Rp 13,7 miliar), tahun 2020 untuk 140 orang (Rp 3,1 miliar), tahun 2021 untuk 1.261 orang (Rp 21,7 miliar), dan tahun 2022 untuk 996 orang dengan jumlah dana Rp 31,7 miliar.

Sejak 2018 hingga 2022, Dinas Koperasi UKM Aceh juga menyelenggarakan berbagai kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) untuk membina para pelaku UMKM. Selama 5 tahun terakhir, telah diksanakan Bimtek Fasilitasi Kemasan untuk 483 UMKM dengan rincian tahun 2018 sebanyak 23 usaha, 2019 untuk 360 UMKM, 2020 untuk 20 UMKM, 2021 tidak ada Bimtek, dan 2022 sebanyak 80 UMKM dilatih melalui Bimtek.

Ada lagi Bimtek UMKM yang jumlahnya sangat fantastis, mencapai 2.532 kegiatan sejak 2018 hingga 2022. Rinciannya, 2018 sebanyak 251 UMKM, 2019 untuk 296 UMKM, 2020 untuk 310 UMKM, 2021 sebanyak 175 UMKM, dan tahun 2022 sebanyak 1.500 UMKM.

Dari hasil penelusuran media ini diketahui ada beberapa pos bantuan UMKM tahun 2021. Salah satu kelompok UMKM mendapat bantuan lumayan besar, jumlahnya mencapai Rp 739 juta. Barang/peralatan yang dibantu untuk kelompok “wirausaha pemula” itu terdiri dari 14 unit laptop Lenovo, 14 unit kamera Sony, dan 14 unit kamera drone.

Sub Koordinator P3UK Analis Kebijakan Ahli Muda pada Dinas Koperasi UKM Aceh, Donni Deiriadi, yang dikonfirmasi, Rabu (8/3/2023), mengatakan, untuk mendapatkan informasi terkait bantuan peralatan dari instansinya, masyarakat bisa mendapatkannya melalui di website Dinas Koperasi dan UKM Aceh.

“Untuk kelompok kita lakukan verifikasi lapangan terhadap calon penerima bantuan terkait kelengkapan administrasi,” ujarnya.

Terkait salah satu penerima bantuan tahun 2021 yang jumlahnya sangat fantastis, mencapai Rp 739 juta, Doni menjelaskan, bahwa bantuan tersebut diberikan untuk Wirausaha pemula yang bergerak di bidang desain grafis. “Kalau ngak salah wirausaha pemula animasi dan multimedia,” kata PPTK Dinas Koperasi ini.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *