KabarAktual.id – Indonesia saat ini dihadapkan pada tiga ancaman lintas generasi, yakni radikalisme, narkoba, dan pornografi. “Ancaman ini bahkan sudah terjadi di tengah masyarakat, terutama narkoba dan pornografi,” kata Dr Mukhlisuddin Ilyas.
Kepala Bidang Penelitian pada Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (PKPT) Aceh itu berbicara pada forum seminar bertajuk “Aceh dan Radikalisme” dalam rangkaian milad ke-88 organisasi Al-Washliyah di Gedung Teungku Abdullah Ujung Rimba, Perguruan Tinggi Al Washliyah, Banda Aceh, Jumat (30/11/2018).
Pada seminar itu, Mukhlisuddin menyuguhkan data-data hasil penelitian terkait radikalisme di Aceh. Ia menjelaskan, rumah-rumah tahanan di Aceh dipenuhi narapidana yang terlibat sindikat narkoba global. “Silakan survei ke penjara-penjara, kalau anda nengok ke sana di sana banyak napi narkoba,” ujarnya.
Mukhlisuddin yang baru saja menyelesaikan program doktor di Universitas Medan itu, menyuguhkan data-data anak muda di Aceh yang pernah terlibat kasus terorisme. Radikalisme, menurut Mukhlisuddin, bisa hadir dalam dua kategori, pertama radikalisme statis dan destruktif.
Untuk radikalisme destruktif, kata Mukhlis, itu sangat membahayakan umat manusia. Jika sikap radikalisme destruktif ini berkembang maka orang lain dianggap salah dan hanya dirinya yang benar dalam hal beragama dan bertindak atas nama agama. “Beberapa eks teroris Aceh juga sebelumnya berpikiran seperti itu, semua orang salah,” ujarnya.
Seminar yang digelar oleh STISIP Al Washliyah dihadiri 50 lebih peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pengurus Al Washliyah Aceh. Pada rangkaian milad itu juga digelar doa bersama usai shalat Jumat di kompleks Perguruan Tinggi tersebut. []