KabarAktual.id – Dugaan penyimpangan terjadi pada penyaluran rumah bantuan Pemerintah Aceh tahun 2024 di Kabupaten Bireuen. Oknum geuchik (kepala desa) di Kecamatan Jeunieb dituding merampas jatah rumah kaum dhuafa.
Melansir laman beritamerdeka.net, Senin (30/12/2024), oknum kades yang tidak dipublikasikan identitasnya ini membangun dua unit rumah bantuan Pemerintah Aceh di atas lahan samping kiri dan kanan rumahnya. Keterangan informan menyebut lahan itu merupakan milik sang kades.
Mendapati dugaan kecurangan itu, seorang warga kemudian membocorkan informasi tersebut kepada awak media. Dia sangat menyayangkan perilaku oknum kades-nya yang tega merampas rumah jatah kaum dhuafa. “Sampai hati pak geuchik mengambil yang bukan haknya,” ucap warga ini.
Ia membeberkan lebih lanjut, bahwa kedua rumah yang seharusnya diberikan untuk warga miskin itu dibangun dengan menggunakan nama dua orang berbeda. Yang pertama, atas Rosnawati dengan NIK 111102571272XXXX. Rumah tersebut dibangun dengan dana yang bersumber dari APBA (Otsus Aceh) 2024. Kontraktor pelaksana CV Kutaraja Lestari, Konsultan pengawas atas nama CV Pati Planning Group.
Rumah satu lagi dibangun atas nama Faisal dengan NIK 1111131109800001, juga dengan sumber dana yang sama. Rumah tersebut dibangun oleh kontraktor pelaksana CV Kutaraja Lestari dan konsultan pengawas CV Pati Planning Group.
Warga di sana mengaku terus-terang tidak mengenal orang yang mendapatkan jatah rumah. “Yang jelas, kami sebagai warga tidak kenal dengan yang namanya Faisal,” ucap informan itu lagi.
Salah seorang tokoh masyarakat Jeunieb, Musliadi Bukhari, meminta Pj Gubernur Aceh agar meninjau langsung pembangunan rumah bantuan tahun anggaran 2024 yang dinilainya sangat amburadul. “Kita harap Kadis Perkim Aceh juga segera turun meninjau, jangan nanti dikira info hoaks,” ujarnya.
Musliadi yang sering disapa Cut Abang juga meminta penegak hukum untuk menindak tegas pelaku yang sudah merampas bantuan untuk kaum miskin. “Ini perlu diusut secepatnya,” pinta Cut Abang.
Kades Mee Barat, Jeunieb, Zahidin, yang dituding merampas rumah kaum dhuafa itu sudah dicoba minta keterangan, tapi belum berhasil ditemui. Meski sudah beberapa kali didatangi ke desa, tapi belum berhasil mendapatkan konfirmasi.[]