News  

Klarifikasi Soal Pungli Uang Komite MIN Rukoh Dibahas di Rumah Makan Engkot Paya Cot Irie

Rapat membahas pungli MIN 11 Banda Aceh (foto: Ist)

KabarAktual.id – Pihak MIN 11 Banda Aceh mulai kasak-kusuk menyiapkan klarifikasi usai permasalahan pengutipan dana komite di sekolah itu viral di media. Sebuah pertemuan membicarakan soal itu berlangsung di salah satu rumah makan khas Aceh kawasan Cot Irie, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025).

Dalam video yang diterima media ini terlihat ada sekitar tujuh orang yang hadir pada pertemuan yang dirangkai dengan acara makan siang tersebut. Salah satu peserta rapat adalah Bakhtiar, sang kepala madrasah (Kamad).

Iklan

Salah seorang peserta mengusulkan agar dibuatkan klarifikasi terkait kutipan dana komite pada MIN 11 atau MIN Rukoh tersebut. “Setelah kita siapkan, kita minta untuk dikoreksi oleh orang yang ahli. Kemudian kita sempurnakan menggunakan AI, baru kita sebarkan ke media yang bisa kita ajak kerja sama,” ujar peserta rapat yang duduk di pojok.

Seorang peserta rapat mengusulkan agar dalam pernyataan klarifikasi dijelaskan, bahwa madrasah tidak menolak calon murid yang mendaftar karena alasan keterbatasan ekonomi. “Kita jelaskan, jangankan siswa miskin, anak cacat saja kita terima,” ujar peserta rapat ini.

Peserta yang lain menimpali, bahwa dia bisa menghubungi seseorang di koran harian yang pertama mengangkat kasus pungli tersebut. Saya kenal baik dengan bang …. (dia menyebut nama seorang wartawan senior). Nanti saya minta tolong agar diredam,” sambungnya.

Mereka juga menyesalkan kenapa kasus ini bisa sedemikian membesar sehingga menjadi atensi Ombudsman.  Karena itu, mereka sepakat untuk secepatnya menyampaikan klarifikasi dan meminta pemberitaan tentang permasalahan tersebut diredam.

Kepala MIN 11 Banda Aceh, Bakhtiar, yang dikonfirmasi media ini terkait pertemuan pihaknya dengan sejumlah orang di rumah makan Cot Irie, Selasa (13/5/2025), mengaku tidak tahu menahu soal itu. “Waalaikumussalam.. tdk paham kami,” ujarnya membalas pesan teks aplikasi WhatsApp KabarAktual.id.

Ketika pertanyaan yang sama dipertegas kembali dengan kalimat “Jadi dalam pertemuan di rumah makan eungkot paya Cot Irie tadi siang bapak tidak hadir?”, sang kepala madrasah ini tetap dengan jawaban yang sama. “tdk tau sy. mhon ma’af. Mksh,” tulisnya sembari menutup chat dengan emoticon dua tangan tanda permohonan maaf.

Dari konfirmasi dengan sebuah sumber, diketahui, bahwa Bakhtiar hadir dalam pertemuan tersebut. “Itu dia yang duduk di pojok kanan mengenakan kemeja putih,” sebut sumber media ini.

Tidak boleh melakukan pungli

Kepala Kantor Kemenag Banda Aceh, Salman Arifin, yang dimintai tanggapannya terkait pengutipan dana komite di MIN 11 menjelaskan, bahwa pihaknya sudah menyampaikan kepada kepala madrasah (Kamad). Dalam pertemuan dengan Ombusman sebelum ada kasus, kata dia, sudah ditegaskan bahwa madrasah tidak boleh melakukan pungli. 

Salman menegaskan, jika Komite menggalang bantuan dan sumbangan masih dibenarkan setelah adanya musyawarah. “Tapi intinya saya sdh sampaikan di rapat dgn komite, Kamad, dan ombudsman, bahwa yg sifat pungli tdk boleh dilakukan,” tegasnya.

Kakan Kemenag menambahkan, yang terjadi di MIN 11 belum clear musyawarah dengan Komite sudah menetapkan besaran biaya. “Dan yg memviralkan sengaja agar madrsah menghentikan semua biaya komite, kalau soal tak mampu banyak yg akan membantu namun beliau menolak segala bantuan,” ujar Salman.

Menurut Salman, tujuan diviralkan agar seluruh peran komite di madrsah dihentikan. “Ini persepsi kami setelah upaya memberi bantuan ditolak,” ucanya.

Sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi, kata Salman, dia telah memerintahkan kamad untuk meninjau kembali permintaan biaya komite tersebut. Apakah dihapus seluruh biaya atau dikurangi item-nya. “Kalaupun dihapus, madrasah tetap harus memastikan untuk memberikan pelayanan sesuai tupoksi tanpa menambah kegiatan yg berbasis anggaran karena ketiadaan anggaran,” tegas Kakankemenag.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *