KabarAktual.id — Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Zulkifli S.Pd, M.Pd, bersama rombongan menembus medan sulit untuk mengantarkan langsung bantuan logistik ke Kabupaten Gayo Lues yang terdampak banjir dan longsor. Bantuan diterima Bupati Gayo Lues, Suhaidi, Sabtu (13/12/2025) malam, di tengah kondisi pemadaman listrik.
Penyerahan bantuan berlangsung di Blangkejeren tanpa penerangan listrik akibat terganggunya pasokan energi pascabencana. Meski demikian, proses serah terima bantuan tetap berjalan lancar.
Bantuan logistik tersebut merupakan bentuk dukungan Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi dan UKM bagi Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dan masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Plt. Kadis Koperasi dan UKM Aceh menyampaikan, pendistribusian bantuan ke Gayo Lues menghadapi tantangan berat akibat kerusakan infrastruktur dan akses jalan yang terputus di sejumlah titik. “Sejumlah ruas jalan mengalami longsor dan kerusakan parah, namun bantuan tetap kami upayakan sampai langsung ke daerah terdampak,” ujarnya kepada KabarAktual.id, Minggu (14/12/2025).
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menyambut baik bantuan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemerintah Aceh. Bantuan diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya untuk membantu kebutuhan dasar warga terdampak.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues, bencana banjir dan longsor menyebabkan sedikitnya belasan warga meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka, serta sejumlah warga masih dalam pendataan sebagai korban terdampak. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Dari sisi infrastruktur, bencana mengakibatkan kerusakan pada puluhan unit rumah warga, sejumlah fasilitas umum, serta beberapa ruas jalan penghubung antarkecamatan yang hingga kini belum sepenuhnya dapat dilalui. Kerusakan jembatan dan badan jalan menjadi kendala utama distribusi logistik dan mobilitas warga.
Pemerintah daerah bersama Pemerintah Aceh terus melakukan upaya penanganan darurat, pembukaan akses jalan, serta pendistribusian bantuan bagi masyarakat terdampak, sembari menunggu perbaikan infrastruktur secara bertahap.[]












