KabarAktual.id — Universitas Syiah Kuala (USK) meliburkan seluruh kegiatan perkuliahan selama masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh, terhitung mulai 1 hingga 13 Desember 2025. Aktivitas akademik direncanakan kembali berjalan pada 15 Desember 2025.
Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan menyatakan, kebijakan tersebut merupakan bentuk respons terhadap kondisi bencana yang saat ini melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, sekaligus untuk memastikan keselamatan sivitas akademika.
“Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan matang, mengingat situasi di lapangan belum kondusif sehingga kegiatan pembelajaran dinilai belum dapat berlangsung optimal,” ujar Marwan, Selasa (2/12/2025).
Baca juga: Karena Banjir dan Longsor, Panitia Tunda Grand Final Agam Inong Aceh 2025
Ia menjelaskan, kebijakan meliburkan perkuliahan merujuk pada Surat Keputusan Gubernur Aceh Nomor 100.3.3/1416/2025 tentang penetapan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025. Selain itu, kondisi pasokan listrik yang belum normal serta kebutuhan memberi ruang bagi mahasiswa terdampak untuk membantu keluarga dan masyarakat turut menjadi pertimbangan.
Rektor berharap masa libur tersebut dapat dimanfaatkan secara positif oleh mahasiswa, terutama untuk membantu keluarga maupun masyarakat yang terdampak bencana di daerah masing-masing.
Sebelumnya, USK telah menurunkan Tim Tanggap Bencana ke wilayah terdampak pada 28 November 2025. Tim yang berjumlah 26 personel itu terdiri atas 10 dokter, 12 perawat, dan 4 petugas tanggap bencana, dengan lokasi penugasan di Kabupaten Pidie Jaya dan Bireuen.
Pada tahap awal, tim memberikan bantuan sembako, mendukung layanan kesehatan di rumah sakit daerah, serta melakukan asesmen kebutuhan sebagai dasar penentuan langkah mitigasi selanjutnya.
“USK akan terus memantau perkembangan di lapangan dan berupaya semaksimal mungkin membantu masyarakat terdampak. Kita berdoa semoga bencana ini segera berakhir,” pungkas Marwan.












