News  

Tanggapi Kritik “Tidur Panjang”, DEA Klaim Turun Membantu Korban Bencana dan Siapkan Langkah Pascadarurat

Nurlis Effendi (foto: Ist)

KabarAktual.id – Dewan Ekonomi Aceh (DEA) menyampaikan tanggapan resmi atas kritik publik terkait peran mereka saat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh. Kritik tersebut sebelumnya disampaikan akademisi Dr Usman Lamreueng melalui opini berjudul “Menggugat Peran Dewan Ekonomi yang Tidur Panjang Saat Bencana”.

Melalui laman KabarAktual.id, Usman menuding DEA tidak hadir dan tidak mengeluarkan satu pun policy brief pada masa tanggap darurat. Kritik itu kemudian ditanggapi pihak DEA. “Kami menilai kritik sebagai bentuk perhatian. Kritik itu perlu, sebab kami bukan yang paling sempurna. Kelemahan dan kekurangan pasti ada,” ujar Sekretaris II DEA, Dr Nurlis Effendi, dalam keterangan resmi di Banda Aceh, Kamis (24/12/2025).

Menurut Nurlis, DEA sudah membahas persoalan bencana banjir ini. “Pada intinya ada dua pokok pembahasan, pertama mengenai peran DEA saat musibah dan pasca tanggap darurat,” ujarnya.

Baca juga: Menggugat Peran Dewan Ekonomi yang Tidur Panjang Saat Bencana Aceh

Untuk masa tanggap darurat, Nurlis menjelaskan, DEA turut membantu korban banjir. “Ini kami putuskan pelaksanaannya secara personal masing-masing anggota DEA, sehingga lebih cepat dan efektif,” kata Nurlis.

Ia memberi contoh. Misalnya, Sekjen DEA Ismail Rasyid. “Beliau telah menyalurkan bantuan yang tidak sedikit,” kata Nurlis.

Begitu juga Abi Devi sebagai salah satu anggota DEA, lanjutnya, semenjak awal musibah banjir terjadi sudah menyalurkan bantuan. “Dari Meulaboh beliau mengirimkan bantuan ke seluruh tempat bencana, bahkan sampai ke Aceh Tamiang,” kata Nurlis. “Setiap hari bergerak,” lanjutnya.

Baca juga: DPR dan Budaya “Muka Tebal”

Kemudian, Koordinator DEA Abdul Jalil, masih menurut Nurlis, menyalurkan bantuan berton-ton kebutuhan korban banjir setiap hari. “Dari Medan ia bergerak ke berbagai daerah, termasuk ke Aceh Tengah dan Bener Meriah,” kata Nurlis lagi.

Dia menambahkan, hal yang sama juga dilakukan anggota DEA yang lainnya, Hasballah M Thaeb. “Bang Rocky (sapaan akrab Hasballah) membawa bantuan sampai ke pelosok-pelosok Aceh Timur. Beliau sangat paham lapangan Aceh Timur,” kata Nurlis lagi.

Tidak hanya itu, sambungnya, seluruh rektor yang bergabung di DEA juga melakukan hal yang sama. Ia memberi contoh Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Marwan menggalang bantuan dari kampusnya, begitu juga Rektor Universitas Teuku Umar, Prof Dr Ishak, dan Rektor Universitas Malaikussaleh Prof Dr Herman Fithra. “Pada prinsipnya, semuanya berbuat dengan kapasitasnya masing-masing.”

Selanjutnya, kata Nurlis, pada fase pasca tanggap darurat DEA sudah menggelar pertemuan khusus dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin). “Kita perlu langkah-langkah antisipasi setelah fase tanggap darurat. Misalnya membangun sistem ekonomi dan sistem sosial baru bagi masyarakat yang terdampak bencana,” demikian Nurlis menutup keterangannya.[]

Logo Korpri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *