KabarAktual.id — Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan terjadinya kegagalan sinkronisasi kelistrikan di Aceh. Berbeda dengan pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di depan Presiden Prabowo, hingga beberapa hari ke depan, Aceh masih gelap.
Hal itu disampaikan Darmawan dalam konferensi pers secara daring bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Selasa (9/12/2025).
Ia menjelaskan, PLN sebelumnya mencoba melakukan penormalan dengan mengalirkan listrik dari pembangkit Arun menuju Banda Aceh sejak Senin siang (8/12/2025). Sinkronisasi dari Arun ke Bireuen berlangsung lancar, demikian pula dari Bireuen ke Sigli. “Sinkronisasi antara pembangkit Arun ke Bireuen berjalan dengan lancar. Kemudian dari Bireuen ke Sigli juga berjalan dengan baik,” ujar Darmawan.
Baca juga: Listrik dan BBM; Dua Hal yang Masih Menyiksa Rakyat Aceh
Namun, saat aliran mencapai Sigli, sistem mengalami ketidakstabilan sehingga menyebabkan pembangkit sempat padam pada malam harinya. “Begitu sampai ke Sigli terjadi ketidakstabilan sistem kelistrikan dari Arun ke Sigli, sehingga pembangkit tadi malam sempat padam,” katanya.
Selain itu, gangguan juga terjadi pada jalur transmisi Langsa–Pangkalan Brandan yang terputus, sehingga sistem kelistrikan Aceh terpisah dari jaringan utama Sumatera. “Transmisi dari Langsa ke Pangkalan Brandan terputus, maka sistem kelistrikan Aceh terisolasi dari jaringan Sumatera, dari Sumatera Selatan sampai ke Aceh,” ungkap Darmawan.
PLN menargetkan pemulihan penuh kelistrikan Aceh dapat diselesaikan hingga Minggu (14/12/2025). Dengan demikian, pasokan listrik menuju Banda Aceh diharapkan kembali stabil pada waktu tersebut.
“Ini membutuhkan waktu sampai hari Minggu. Kami akan berupaya memulihkan Banda Aceh hingga kondisi kembali normal,” ujarnya.
Selama masa pemulihan sekitar lima hari ke depan, PLN menyiapkan sejumlah langkah darurat, termasuk mendatangkan genset serta pembangkit tambahan guna mengurangi dampak pemadaman bergilir yang saat ini mencapai sekitar 42 megawatt di wilayah Banda Aceh.
“Selama pemulihan ini kami mengusahakan agar pemadaman bergilir yang mendekati 42 MW dapat dikurangi, sehingga kondisi Banda Aceh menjadi lebih baik dibandingkan hari ini,” tuturnya.
Darmawan pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh atas gangguan pasokan listrik yang terjadi. “Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini dan berharap dukungan serta arahan dari Bapak Menteri untuk percepatan pemulihan,” pungkasnya.[]












