News  

Jumlah Termul Sudah Capai 29 %

Penampakan wajah Gibran di sebuah chanel YouTube (foto: tangkapan layar)

KabarAktual.id – Meskipun disebut dungu, plonga-plongo, dan tak pernah melayani wawancara wartawan atau berpidato di acara resmi, popularitas Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden, lumayan tinggi. Mencapai 29%.

Setidaknya, itu ditunjukkan sebuah hasil survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO). Survei lembaga ini bukan untuk menguji persepsi publik terhadap kinerja Gibran secara individu.

Baca juga: Tidak Buka Data Ijazah Capres/Cawapres, KPU Dituding Hendak Lindungi Jokowi-Gibran

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menyampaikan, Wakil Presiden tidak memiliki kewenangan melekat kecuali dalam melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Presiden.

“Pertanyaan ini hanya mengukur seberapa puas publik dengan keberadaan Gibran dalam mendampingi Presiden Prabowo Subianto,” kata Dedi dalam pernyataannya, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Dibuat Kacau

Temuan IPO menunjukkan, dari sisi angka, kepuasan terhadap peran Gibran tersebut cenderung rendah. Publik yang menyatakan sangat puas hanya 2 persen, lalu yang menyatakan puas ada 27 persen. “Gabungan tren kepuasan hanya berada di angka 29 persen,” ujar Dedi. 

Sementara itu, responden yang merasa cukup dengan kinerja Gibran sebagai Wakil Presiden mencapai 34 persen, dan yang menyatakan tidak puas sebesar 37 persen.

Baca juga: KPU tak Berhenti Utak-atik Data Gibran, dari “PENDIDIKAN TERAKHIR” Diubah Jadi S1

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilaksanakan 9-17 Oktober 2025 ini melibatkan 1.200 responden berusia minimal 17 tahun, tersebar proporsional di 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Metode yang digunakan adalah Stratified Multistage Random Sampling (SMRS) dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dukungan para termul

Pandangan lain menilai, angka kepuasaan seperti ditunjukkan hasil survei menunjukkan bahwa jumlah ternak Mulyono (termul) semakin meningkat atau setidaknya stagnan. Para penjilat mantan presiden Jokowi dan keluargnya tetap selalu memberikan penilaian positif seberapa pun gencarnya isu ijazah palsu atau pemberitaan dugaan korupsi keluarga ini.

Di media sosial, hujatan terhadap keluarga ini tidak pernah sepi. Terbaru, seorang ustadz melalui akun YouTube-nya menuding Gibran tidak sekolah di Singapura beberapa waktu lalu tapi terkait keperluan lain. “Tapi pulang-pulang bawa ijazah palsu,” tuding ustadz ini.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *