News  

Empat Polisi Salah Tangkap Ketua NasDem Sumut Diperiksa Propam

Ketua Partai NasDem Sumut, Iskandar (foto: Tribun Medan)

KabarAktual.id – Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Utara (Sumut) mulai memeriksa empat anggota Satreskrim Polrestabes Medan terkait insiden salah tangkap. Korban yang dipermalukan di bandara Kualanamu, Deli Serdang, Rabu (15/10/2025), itu adalah Ketua Partai NasDem Sumut, Iskandar.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, membenarkan pemeriksaan terhadap empat personel tersebut. Seluruhnya diketahui berstatus sebagai penyidik pembantu di Polrestabes Medan. “Empat orang personel sedang kami proses. Mereka semua penyidik pembantu,” ujar Ferry kepada wartawan, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, pemeriksaan sudah dilakukan sejak Kamis malam. Polda, kata dia, akan menjatuhkan sanksi disiplin atau kode etik jika ditemukan pelanggaran dalam prosedur penangkapan. “Kalau mereka melakukan kesalahan prosedur, akan dilihat apakah termasuk pelanggaran disiplin atau kode etik,” tambahnya.

Baca juga: Preman Beratribut Polisi Rampok Warga Aceh di Perbatasan

Ferry menjelaskan, surat tugas dalam kasus tersebut ditandatangani oleh Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro. Namun, Bayu disebut tidak ikut dalam penangkapan di Bandara Kualanamu.

Dikatakan, Kasat Reskrim saat kejadian masih berada di kantor Polrestabes. “Surat tugasnya memang diteken oleh beliau, tetapi yang ke lapangan hanya anggota,” terang Ferry.

Baca juga: Dulu Dilakukan Preman, Kini Gubernur Bobby Terjun Langsung Sweeping Mobil Plat BL

Bidpropam Polda Sumut kini tengah mendalami dugaan kelalaian dan kesalahan prosedur oleh anggota kepolisian dalam peristiwa tersebut.

“Saat ini kami sedang memproses empat anggota. Propam Polda Sumut sedang mengecek apakah ada kelalaian atau kesalahan prosedur yang menyebabkan tindakan tidak menyenangkan terhadap masyarakat,” jelas Ferry.

Insiden salah tangkap terhadap Ketua NasDem Sumut Iskandar menimbulkan perhatian publik. Peristiwa ini dinilai mencerminkan kurangnya kehati-hatian aparat dalam menjalankan tugas, bahkan terhadap seorang tokoh publik.

Masyarakat menilai, jika terhadap tokoh publik saja bisa terjadi kesalahan semacam ini, maka risiko terhadap warga biasa tentu lebih besar.

Polda Sumut memastikan akan menindak tegas setiap anggota yang terbukti bersalah agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *