KabarAktual.id — Siswa-siswi SMA Syafiyyatul Amaliyyah (YPSA) Medan berhasil menorehkan prestasi gemilang pada ajang International Conference on Science, Technology, Engineering and Mathematics (ICSTEM) 2025 yang berlangsung pada 9–11 Oktober 2025 di Silka Maytower Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam kompetisi bergengsi yang diikuti pelajar dan akademisi dari delapan negara tersebut, tim SMA YPSA meraih sejumlah penghargaan internasional.
Proyek berjudul Eco-Cool Brick from Styrofoam Waste and Rice Husk Ash menyabet Double Gold dan Best Award pada kategori Teknologi Sipil dan Konstruksi. Tim ini beranggotakan Ray Konen, Raihana Faiha Azarine, M. Ali Chaidar Lubis, Fiona Callysta Amada, dan Syed Muhammad Rifai.
Baca juga: SMA Garuda, Jalan Panjang Mengabadikan Kastanisasi Anak Bangsa?
Selain itu, karya Carbon Dioxide Absorbing Wall Paint memperoleh medali emas, dengan anggota tim Omaar Al-Faridzi Siregar, Assyifa Janeeta Sinurat, Aisyah Talitha Rahma Rangkuti, M. Rizky Fadilah, dan Nayla Nurchalid.
Proyek Eco-Friendly Fire Retardant juga meraih medali emas, dibawakan oleh Azka Zahirah Hutahayan, T. Muhammad Raffa Athala, M. Uwais Al Qarni, Nadzifah Amira Dhiyaulrahmat, dan Asyifa Niracanti Nugroho.
Sementara itu, Emotion Tracking dan Eco-Superabsorbent masing-masing memperoleh medali perak. Tim Emotion Tracking terdiri atas Arsy Camilla Leviza, Kamila Syifa Silalahi, Fayza Bashirah Yasmine, Ahmad Rasyid Siregar, dan M. Rifat Khairy. Adapun tim Eco-Superabsorbent beranggotakan Talitha Gendis Kesuma, Azra Zhafira Lubis, Radhitya Dzaky Permana, Siti Alma Khazanah Sibuea, dan Muhammad Agha Sadin.
Baca juga: Ironi Guru Aceh; Kesejahteraan hanya Sebatas Wacana
ICSTEM 2025 mengusung tema “Cultivating an Innovation Culture for Society 5.0”, yang menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam menghadapi tantangan masyarakat modern. Setiap presentasi berlangsung selama tujuh menit, diikuti sesi tanya jawab tiga menit, dengan penilaian ketat terhadap aspek riset, inovasi, dan kemampuan presentasi.
Partisipasi SMA Syafiyyatul Amaliyyah yang didampingi oleh Syahmuda Manurung dan Novianti Panjaitan menunjukkan komitmen sekolah dalam mengembangkan potensi siswa di bidang sains dan teknologi, serta memperluas jejaring kolaborasi internasional di bidang STEM.
Konferensi ditutup pada 11 Oktober 2025 dengan penyerahan piagam, medali, dan hadiah kepada para pemenang. Partisipasi delapan negara, termasuk Indonesia dan Malaysia, menandai keberhasilan ICSTEM 2025 sebagai ajang yang menginspirasi generasi muda berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi global.
Pihak sekolah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga keikutsertaan dalam forum internasional ini terlaksana dengan baik.[]