KabarAktual.id – Sebanyak tujuh santri Ma’had Darut Tahfizh Al Ikhlas Aceh Besar berhasil menghafal 30 juz Al Quran. Acara khatam Al Quran para santri ini berlangsung di di mushalla komplek MDTI Ajuen Jeumpet Aceh Besar, Jumat (9/5/2025) malam.
Para hafidz 30 juz itu adalah M. Arief Fadhilah, Risyad Yahya Karim, Muhammad Rizqullah, M. Fakhri Ramadhan, Morendra Yuda Al Ghufran, M. Aqil Rizqullah Maliki, dan Muhammad Ghufranullah. Mereka terdiri atas 5 orang santri kelas 2 MAT dan 2 lagi santri kelas 1 MAT.
Pembimbing para santri, Ust Munawir, mengatakan, kemampuan menghafal Al Quran adalah satu anugerah dari Allah yang patut disyukuri. “Menjadi penghafal Al Quran adalah pilihan dari Allah,” ujarnya.
Dia mengingatkan para hafidz, bahwa khatam setoran Al Quran bukanlah akhir dari perjuangan. Ini, kata dia, justeru adalah awal dari perjuangan selanjutnya, yaitu melancarkan hafalan sampai bisa untuk buat syahadah yakni mampu membaca Al Quran 30 juz tanpa melihat (bil ghaib) satu majelis/sekali duduk.
Ust Munawir mengharapkan agar para santri tidak meninggalkan Ma’had Darut Tahfidz Al Ikhlas sebelum mampu buat syahadah. Pesan itu disampaikannya di depan para ustadz, 145 santri, dan wali santri.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Munawir menjelaskan keutamaan menjadi penghafal Al Quran. Satu huruf dari Al Quran yang dibaca diberikan ganjaran oleh Allah 10 kali lipat. “Bagaimana jika yang dibaca seluruh Al Quran, berapa banyak pahala yang akan diperoleh?” ucapnya dalam nada retorik.
Keutamaan tersebut, lanjutnya, juga akan mengalir untuk para orang tua penghafal Al Quran tersebut. “Bukan hanya ketika masih hidup, bahkan ketika sudah meninggal pun pahala bacaan Al Quran akan sentiasa mengalir kepada orang tua mereka,” kata Ust Munawir.
Dia menambahkan, bahwa membaca Al Quran itu sifatnya ibadah sunat. Tapi, sambungnya, ketika seseorang sudah menjadi hafidz maka dia wajib menjaga hafalannya. “Jangan sampai lupa, karena melupakan hafalan Al Quran berdosa,” demikian pesannya.[]