News  

Dikhawatirkan tak Profesional, Tim RPJM Aceh Gemuk karena Mengakomodir Teman-teman

Taufik Abd. Rahim

KabarAktual.id – Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan tim penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025-2029. Diduga, karena harus mengakomodir teman-teman, jumlahnya membengkak hingga mencapai 436 orang.

Pengamat Kebijakan Publik dan Pemerintahan Dr Taufik Abd Rahim menilai, meski jumlah tim RPJM mencapai empat “kompi” tapi tetap belum representatif. Sejumlah aspek pembangunan kewilayahan belum tergambar di sana.

Menurut akademisi ini, pembangunan provinsi tidak bisa berjalan sendiri tanpa keikutsertaan kabupaten/kota. Apalagi, provinsi secara territorial tidak memiliki wilayah. “Karena itu, penyusunan RPJM juga harus melibatkan bupati dan wali kota,” ujarnya kepada KabarAktual.id, Minggu (27/4/2025).

Dia menegaskan, bahwa penyusunan RPJM berbeda dengan kerja panitia gotong royong di kampung atau aktivitas insidentil lainnya. “Ini kerja kolektif dan berkesimambungan. Apa yang disusun tentu harus berdasarkan evaluasi RPJM sebelumnya, dimana ada kekurangan itu yang harus dikoreksi,” sambungnya.

Baca juga: Batalkan SK Sebelumnya, Mualem Tetapkan Tim RPJM Aceh 2025-2029

Juga harus diingat, Taufik menambahkan, bahwa gubernur selalu meminta pembangunan provinsi dan kabupaten/kota supaya sinergi. “Kalau kabupaten/kota tidak dilibatkan dalam penyusunan RPJM provinsi bagaimana sinergi bisa terwujud,” tanya pengamat ini.

Karena itu, Taufik menyatakan kurang sependapat dengan pernyataan Jubir Mualem-Dek Fadh, T Kamaruzzaman, yang menyebutkan pihaknya akan melibatkan lebih banyak lagi orang agar bisa menghimpun lebih banyak gagasan seperti dimuat sebuah media online. Pendapat ini seakan-akan menganggap tim RPJM seperti sebuah panitia seminar.

Penyusunan RPJM, kata Taufik, harus melibatkan pihak yang benar-benar paham dan menguasai masalah. Bukan kesempatan untuk memasukkan teman-teman yang telah bekerja di masa kampanye.

Jika hal itu dipaksakan, lanjutnya, penyusunan RPJM bukannya menghasilkan produk berkualitas tapi berpotensi melakukan trial dan error. “Kalau pelibatan seseorang hanya karena pertimbangan kolega atau kedekatan, dikhawatirkan, tim tidak efektif nantinya. Tidak ada yang kerja, karena bos semua di dalamnya,” ucap Taufik.

Melansir KabarAktual.id, Sabtu (26/4/2025), Gubernur Aceh telah meng-SK-kan tim penyusunan RPJM tahun 2025-2029. Tim tersebut dinilai berbagai kalangan sangat gemuk, bahkan ada mengibaratkannya seperti panitia pesta perkawinan anak gubernur.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *