News  

Heboh Siswa Aceh Gagal Isi PDSS, Ini Biang Keroknya

Winda Safitri (foto: Ist)

KabarAktual.id – Siswa sejumlah SMA dan SMK di Aceh gagal mengisi data PDSS sehingga terancam hilang kesempatan untuk bisa masuk PTN melalui jalur SNBP 2025. Para orang tua murid pun menyalahkan sekolah dan Dinas Pendidikan.

Salah satu sekolah yang mengalami permasalahan tersebut adalah SMAN 1 Sinabang, Kabupaten Simeulue. Diduga, karena merasa anak mereka tidak bisa masuk PTN lewat jalur SNBP, ada oknum yang menuangkan permasalahan tersebut ke dalam sebuah surat terbuka.

Kepala SMAN 1 Sinabang, Winda Safitri, menjelaskan kepada KabarAktual.id, bahwa gagal input itu bukan karena kesalahan pihak sekolah. Karena itu, ia menyayangkan tudingan berlebihan pihak tertentu sampai mengatakan sekolah melakukan utak-atik nilai. “Tidak benar itu. Masalahnya bukan di pihak sekolah, tapi pada operator PDSS pusat,” ujarnya, Sabtu (8/2/2025).

Iklan

Menurut Winda, kendala utama yang dihadapi sekolahnya adalah adanya kasus NISN ganda. Permasalahan ini yang menyebabkan gagal input. Akibatnya, hingga hari penutupan pengisian data siswa eligible masih dalam proses perbaikan dan belum mendapatkan respons yang cepat dari operator pusat.

Winda mengatakan, upaya pihak sekolah telah maksimal. “”Semua bukti dari keterlambatan pelayanan data dapodik terekam jelas dalam komunikasi dengan operator dan Pusdatin yang menyebabkan data beberapa anak tidak dapat diinput hingga hari H,” ujarnya.

Masalah ini, kata dia, berdampak pada keterlambatan pengisian PDSS karena pihak sekolah harus mempertimbangkan hak seluruh siswa yang berstatus eligible. “Selain itu, terjadi protes dari orang tua siswa yang anaknya berpotensi tidak masuk dalam daftar siswa eligible akibat kendala teknis tersebut,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk menghindari ketidakadilan dalam seleksi SNPMB 2025 bagi peserta didiknya, kepsek ini mengajukan permohonan perpanjangan waktu pengisian PDSS 2025. Dalam surat tertanggal 31 Januari 2025 yang disampaikan ke Penanggung Jawab SNPMB 2025, kepsek ini juga melampirkan sejumlah dokumen pendukung.

Dikatakan, upaya yang ditempuh tidak hanya berhenti di situ. Untuk membantu para siswanya yang mengalami kendala menginput data, ia cepat-cepat mengambil inisiatif lain. 

Setelah berbagai upaya tidak juga membuahkan hasil, kata Winda, ia bersama utusan Dinas Pendidikan Aceh, yaitu Plt Kabid Pembinaan SMA, terbang ke Jakarta dengan mambawa semua berkas untuk menjelaskan bahwa permasalahan ini murni karena kendala di sistem, bukan kelalaian sekolah.

Winda menuturkan, bahwa hasil rapat Komisi X DPR RI dengan Kemendikti Saintek kemarin menyatakan, untuk beberapa sekolah yang mengalami kendala input nilai diberikan peluang untuk membenahi data yang belum lengkap. “Semua kendala berikut bukti ini yang saya bawa ke BP3, Kemendikti Ristek dan Ketua Komisi X DPR-RI,” ungkapnya.

Kepsek ini menerangkan, bahwa kemarin sore setelah mendapatkan izin akses portal PDSS, ia langsung pulang ke Sinabang. “Semalam semua siswa kami sejumlah 77 orang telah memiliki akun SNBP dan sudah permanenkan akun untuk siap mengikuti SNBP,” ucap Winda. 

Meski demikian, sambungnya, sekolah yang terindikasi lalai hingga hari ini tetap tidak dilayani dan siswanya gagal ikut SNBP. “Tapi SMA Negeri 1 Sinabang, Alhamdullah sudah berhasil semuanya,” tandasnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *