News  

Dirjen Dikti: Kualitas Pendidikan Aceh Rendah, Skor Numerasi Siswa SMA Hanya 55,97%

Dirjen Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Ir. Khairul Munadi, M. Eng melakukan kunjungan kerja ke Universitas Syiah Kuala, 7 Februari 2025 (foto: Ist)

KabarAktual.id – Dirjen Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof. Dr. Ir. Khairul Munadi, M. Eng, meminta Universitas Syiah Kuala (USK) agar mengintervensi kualitas lulusan SMA umum di Aceh. Data Rapor Pendidikan 2024 memperlihatkan skor numerasi siswa hanya skor 55,97%.

Pernyataan Dirjen tersebut seperti membantah klaim pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh selama tiga tahun terakhir yang menyebut Aceh masuk 10 besar nasional. Ketika instansi itu dipimpin Alhudri 2—3 tahun lalu, perdebatan soal mutu lulusan SMA saban hari muncul di media.

Dalam pertemuan di Balai Senat USK Banda Aceh, Jumat (7/2/2025), Prof Khairul Munadi mengatakan, intervensi USK terhadap perbaikan mutu numerasi siswa SMA umum sangat diperlukan. “Kalau angka ini saja tidak diselesaikan, siswa yang masuk ke USK pun akan menjadi permasalahan baru,” ucapnya.

Iklan

Khairul Munadi datang ke Aceh dalam rangka melakukan kunjungan kerja ke Universitas Syiah Kuala. Ia menjaring aspirasi terkait dunia pendidikan tinggi di bekas kampusnya tersebut.

Pada kesempatan itu, Khairul Munadi menjelaskan peran dunia pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan bangsa. Ia mengatakan, Kemdiktisaintek telah menargetkan perguruan tinggi untuk turut berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. 

Tata kelola perguruan tinggi yang otonom dan lebih berdampak pada masyarakat menjadi unsur penting yang perlu ditransformasi. Menurutnya, perlu ada reorientasi dari bentuk otonomi perguruan tinggi saat ini, terutama Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTNBH) seperti USK.

Dikatakan, Kemdiktisaintek tengah mengkaji peraturan untuk menghadirkan kelincahan dan kebebasan dalam tata kelola perguruan tinggi, pengembangan akademik, dan variabel lain yang menunjang kontribusi pendidikan tinggi untuk pembangunan.

Ia menambahkan, kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi secara internal juga memajukan masyarakat sekitar. 

Ia mencontohkan, USK harus turut mengintervensi kualitas rendah numerasi siswa SMA Umum di Aceh dengan skor 55,97% sebagaimana data Rapor Pendidikan 2024. “Kalau angka ini saja tidak diselesaikan, siswa yang masuk ke USK pun akan menjadi permasalahan baru,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Rektor USK menyambut baik kunjungan bekas anak buahnya itu. Kunjungan ini, kata dia, terasa istimewa sebab Khairul Munadi merupakan guru Besar USK yang saat ini telah diamanahkan untuk menjadi Dirjen Dikti.

Rektor mengatakan, gagasan Kemdiktisaintek untuk membawa perguruan tinggi otonom lebih berdampak dapat ditetapkan. “Kami sangat mengharapkan segera ada peraturan atau arahan tertulis, sehingga dapat menjadi acuan dalam proses perencanaan kelembagaan kami,” ucapnya.

Selanjutnya, para akademisi dan pimpinan USK turut menyampaikan aspirasinya terhadap tantangan dunia pendidikan tinggi saat ini. Para akademisi USK juga merespon positif terhadap gagasan Kemendikti Saintek terhadap peningkatan mutu dunia perguruan tinggi di Indonesia.

Selain itu, para akademisi USK juga mengungkapkan berbagai hambatan yang selama ini dihadapi. Mulai dari regulasi mahasiswa asing sebagaimana dialami oleh mahasiswa internasional di Fakultas Kedokteran USK, keluhan terkait sertifikasi dosen yang disampaikan beberapa peserta diskusi, hingga pengelolaan kelembagaan program studi dan fakultas.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *