KabarAktual.id – Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, KPK belum melakukan penahanan terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanyo. Sempat beredar rumor, ada barter kasus yang menyebabkannya masih bebas.
Tudingan soal barter kasus sudah dibantah pihak PDIP, meskipun publik tidak mudah mempercayai itu. Lebih-lebih setelah melihat perubahan sikap Hasto yang mendadak tutup mulut padahal sebelumnya bicara berapi-api akan membongkar sejumlah kasus yang melibatkan petinggi negara.
Lantas, kenapa Hasto tidak ditahan oleh KPK? Rumors yang berkembang menyebut, kemungkinan, karena peran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Mengutip laman inilah.com, Jumat (17/1/2025), beredar informasi bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Megawati bicara langsung via aplikasi zoom sebelum Hasto diperiksa KPK Senin (13/1/2025). Pembicaraan daring itu, kabarnya, diprakarsai oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Menanggapi rumors ini, Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta agar hubungan baik yang terjalin antara Megawati dan Prabowo tidak dimanfaatkan untuk meloloskan Hasto dari hukuman KPK.
Ia mewanti-wanti seluruh pihak yang menyimpulkan ada ‘bisnis’ di antara Megawati dan Prabowo untuk membebaskan Hasto dari kasus tersebut.
“Perlu saya tegaskan bahwa hubungan baik kedua tokoh jangan disimpulkan bahwa hal itu sebagai sinyal untuk barter status hukum yang saat ini disangkakan kepada Mas Hasto. Kita perlu jernih dan jangan membuat kesimpulan secara jumping,” ujarnya dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Jumat (16/1/2025).
Said mengatakan, Megawati merupakan sosok yang tegas dalam menegakkan hukum. Presiden RI ke-5 ini, dinilainya, akan tetap berpedoman menjunjung tinggi hukum meskipun anak buah kepercayaannya tengah tersandung masalah. “Penegasan itu beliau ungkapkan agar hukum tegak menjadi panglima. Letakkan hukum dalam koridor hukum,” tuturnya.
Sekali lagi Said membantah Megawati bernegosiasi dengan Prabowo untuk meloloskan Hasto. Ia menyatakan isu tersebut bertentangan dengan sikap Megawati yang selalu berpedoman kepada konstitusi.
Said juga meminta agar pernyataan Megawati tidak dimaknai sebagai bentuk barter dengan apa yang sekarang dialami Hasto. “Hal itu tidak ada kaitannya, dan bukan karakter Ibu Mega memperdagangkan hukum,” jelas Said.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diketahui bicara langsung via aplikasi zoom sebelum Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto diperiksa KPK Senin (13/1/2025) lalu. Pembicaraan daring yang difasilitasi Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ini, antara lain, membahas status hukum Hasto. “Itulah yang membuat Hasto”pede”” (percaya diri) saat diperiksa KPK. Dia tak jadi ditahan,” ungkap sumber dilansir laman Inilah.com.
Faktanya, Hasto memang tetap diperiksa penyidik KPK selama 3,5 jam sebagai tersangka kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan Harin Masiku, tapi dia akhirnya tetap melenggang bebas. Dasco juga menyangkal kabar soal tidak ditahannya Hasto oleh KPK karena pembicaraan Megawati- Prabowo.
“Kalau ada pertanyaan (terkait), tidak ada hubungannya dengan Pak Prabowo atau Gerindra. Belum ada (Prabowo ditelepon Megawati),” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025) lalu.
Meski begitu, Dasco tak menampik kalau banyak pihak yang menanyakan kepada dirinya terkait kabar tersebut. Menurutnya, proses hukum yang saat ini dilakukan KPK tidak bisa diintervensi oleh siapapun. “Kewenangan dalam penegakan hukum kan memang oleh KPK. Sehingga apa yang mungkin ditanyakan atau yang terjadi hari ini, tentunya sudah melalui proses-proses yang terjadi di sana (KPK),” ujar Dasco.[]