KabarAktual.id – Pemerintah menyadari bahwa penyaluran gas 3 kg banyak tidak tepat sasaran. Rumah orang mampu dan oknum pejabat mengkonsumsi barang subsidi itu dalam jumlah banyak, melebih 20 tabung per bulan.
Guna menertibkan kebocoran subsidi, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan sistem pendataan dan distribusi baru. Sistem terpadu tersebut akan mencakup seluruh rantai distribusi, mulai dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), agen, hingga pangkalan dan sub-pangkalan.
Dengan mekanisme baru ini, diharapkan, pemerintah dapat memantau alokasi subsidi dari hulu hingga ke konsumen akhir. Sehingga, ke depan tidak terjadi lagi penggunaan elpiji 3 kg oleh orang yang tidak berhak.
Baca juga: Anomali LPG 3 Kg
Berdasarkan hasil kajian Kementerian ESDM, kebutuhan wajar rumah tangga hanya berkisar 4 hingga 5 tabung per bulan. Angka ini akan menjadi dasar perhitungan kebutuhan nasional sekaligus penetapan alokasi subsidi LPG 3 kg.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyatakan sistem baru ini juga akan melibatkan koperasi desa untuk memperkuat distribusi di tingkat lokal, sehingga penyaluran subsidi lebih tepat sasaran dan efektif.
Selain memperkuat sistem pendataan dan perhitungan kebutuhan, pemerintah juga akan mengandalkan peran lembaga lokal dalam proses distribusi agar penyaluran lebih efektif. “Nanti ada Koperasi Desa Merah Putih, ini juga akan berperan untuk subsidi, dan juga distribusi jadi bisa berjalan secara efektif,” kata Yuliot, Rabu 8 Oktober 2025.[]