KabarAktual.id – Warga Kabupaten Sukabumi digemparkan peristiwa memilukan, tewasnya seorang balita bernama Raya (4) akibat infeksi cacing gelang. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membantah informasi tersebut dan mengatakan si bocah meninggal akibat infeksi berat.
Menkes yang ahli fisika nuklir itu menegaskan penyebab kematian Raya, bukanlah karena cacingan. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, kata dia, balita tersebut meninggal akibat infeksi berat yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.
Menurut Budi, infeksi berat yang berada dalam tubuh Raya menyebabkan daya tahan tubuh menjadi sangat lemah. Sehingga, berbagai penyakit dan bakteri dengan mudah masuk, salah satunya cacing yang ditemukan di tubuh bocah tersebut.
Menkes menambahkan, infeksinya diduga bisa karena meningitis, bisa juga karena TBC. Karena yang bersangkutan itu sudah tiga bulan terus-menerus batuk berdahak yang tidak bisa sembuh, sehingga tubuhnya lemah dan bakterinya menyebar ke seluruh tubuh. “Dalam istilah kedokterannya disebut sepsis,” kata Budi di Unpad Bandung, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Sepasang Mahasiswa Tewas di Dalam Mobil, Diduga Keracunan AC
Budi menuturkan, kasus ini seharusnya bisa dicegah jika kondisi kesehatan Raya terdeteksi lebih dini. Saat ini, sambungnya, pemerintah sedang menjalankan program cek kesehatan gratis secara masif bagi masyarakat, termasuk pemeriksaan TBC dan cacingan. “Nah untuk itu kita memastikan dicek kesehatan gratis ini kan lagi jalan masif, itu dicek tuh TBC, cacing, semuanya dicek. Sehingga kalau ketahuan lebih dini, harusnya tidak kejadian seperti itu. Ini kan sudah sangat terlambat ya,” bebernya.
Budi menuturkan, penyakit seperti cacingan maupun TBC sebenarnya bisa diatasi dengan baik jika diketahui sejak awal. Obat-obatan untuk penyakit tersebut tersedia secara cukup, murah, dan ampuh. “Obat cacing itu sangat tersedia, sangat murah, sekali minum bisa beres. TBC kalau ketahuan sejak awal, bisa diobati dan sembuh. Jadi kuncinya adalah deteksi dini,” tandasnya.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropik IDAI, dr Riyadi, SpA, Subs IPT(K), MKes, mengungkapkan, bahwa dirinya pernah menangani pasien anak dengan kondisi serupa di RS Hasan Sadikin Bandung.Tim medis, kata dia, berhasil mengeluarkan cacing dengan berat total mencapai 3 kilogram dari tubuh seorang anak.
Dikatakan, kondisi anak tersebut membaik setelah cacing dikeluarkan. Pemberian obat cacing juga dilakukan untuk membunuh larva yang ada di dalam tubuhnya.
“Pasien sudah lama konstipasi, nyeri perut. Cacing dikeluarkan, minum obat cacing, sehat dia,” ucap dr Riyadi dalam konferensi pers IDAI, Jumat (22/8/2025).
Dr Riyadi menambahkan, infeksi cacing pada anak tidak selalu menyebabkan kematian secara langsung. Namun, kecacingan kronis bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Pasalnya, cacing menyerap nutrisi dalam tubuh sehingga anak kekurangan gizi, mudah sakit, bahkan berisiko mengalami stunting.
“Kalau dia hidup di saluran cerna, biasanya jarang berat ya. Seringnya apa? Mual, nafsu makan kurang. Susah BAB. Kenapa? Karena dia nyumbat. Kalau sudah kronis tadi, bisa jadi stunting,” tutur dr Riyadi.
Sekadar diketahui, cacing gelang atau Ascaris lumbricoides adalah jenis cacing yang paling banyak menginfeksi manusia. Hampir 80 persen pasien adalah usia anak sekolah yakni 5-10 tahun.[]