KabarAktual.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengisi kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) pada Selasa, 8 Juli 2025. Kedatangan Pambudy disambut Rektor USK, Prof.Dr.Ir. Marwan, bersama civitas akademika dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Prof. Marwan menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Menteri PPN/Kepala Bappenas. Ia meminta seluruh pihak mendengar langsung pandangan pemerintah terkait rencana pembangunan demi mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik. “Kuliah umum ini juga merupakan bentuk upaya kita bersama, untuk menyelaraskan langkah pembangunan dari pusat hingga daerah, dari meja perencana hingga ruang kuliah,” ujar Rektor.
Kuliah umum ini menjadi sangat relevan mengingat Indonesia akan memasuki periode awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, sebagai tahapan pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, menuju visi Indonesia Emas. Disadari pula bahwa rencana pusat tidak akan berdampak nyata tanpa keselarasan dengan perencanaan di daerah.
Oleh karena itu, USK menegaskan komitmennya untuk menjadi simpul pengetahuan dan mitra strategis pemerintah. Kampus ini siap menjadi motor penggerak sinergi antara RPJMN dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) khususnya di Aceh.“Sinergi pusat dan daerah yang diukur bukan sekadar koordinasi administratif, melainkan perpaduan visi, data, nilai-nilai lokal, dan inovasi bersama,” ucap Prof. Marwan.
Selain itu, USK terus mengambil peran aktif dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs). Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai penelitian, inovasi, dan program pengabdian kepada masyarakat yang selaras dengan tujuan SDGs, baik dari sisi ketahanan pangan maupun aksi iklim.Kerja keras tersebut telah membawa USK meraih prestasi. Salah satunya, kampus ini masuk peringkat 10 besar pelaksana program SDGs versi THE Impact Rankings tahun ini.
Untuk memperkuat peran tersebut, USK terus berupaya mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kurikulum dan budaya kampus. Hal ini melahirkan beberapa program terkait seperti Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan Pusbindiklatren dalam program pelatihan jabatan fungsional perencana dan S2 MIE. Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan USK berkontribusi pada pendidikan dan inovasi di bidang mitigasi bencana.
Program-program ini merupakan langkah nyata USK untuk melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di bidang perencanaan; SDM yang adaptif, berpihak pada rakyat, serta menjadi pelopor perencanaan desa cerdas, kota hijau, dan wilayah tangguh bencana dari pesisir Aceh hingga pelosok Indonesia.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Prof.Dr.Ir. Rachmat Pambudy, MS, secara terpisah mengatakan, hubungan kampus dengan Bappenas harus erat karena kampus adalah tempatnya orang-orang pintar. “Kalau bangsa ini ingin maju, berkiblatlah di kampusnya. Saya bersama rekan ingin mendapatkan masukan dari kampus,” kata Rachmat Pambudy.
Sebagai Menteri, ia juga mencoba menjelaskan ‘Kompas dari Kampus’, ingin ada arahan dari kampus tentang kemana bangsa ini akan dibawa. “Terima kasih kepada Aceh, terima kasih kepada Universitas Syiah Kuala, yang telah pernah mengirimkan orang-orang terbaiknya menduduki jabatan tinggi dan tertinggi di RI,” sebutnya.
Menurut Menteri, apa yang disampaikan Rektor tentang menyelaraskan Musrenbangda dengan Musrenbangnas di kampus ini, sangatlah penting. Pihaknya menginginkan sebuah penyelarasan yang harmonis.“Karena pembangunan tidak hanya di Jakarta, tapi pembangunan yang baik justru dari daerah. Indonesia yang makmur harus dimulai dari daerah yang makmur,” jelas Menteri Rachmat Pambudy.
Kuliah umum ini diharapkan tidak hanya menjadi transfer ilmu, namun juga semangat kolaborasi dan inspirasi bagi semua pihak untuk menjadi motor penggerak pembangunan bangsa,j dengan harapan dukungan Bappenas untuk terus melahirkan lulusan berkualitas dan inovatif yang berkontribusi bagi kemajuan serta daya saing nasional.[]