KabarAktual.id – Sebuah pesawat penumpang milik maskapai Amerika Serikat hancur berkeping-keping setelah bertabrakan dengan helikopter militer Black Hawk, Rabu (29/1/2025) malam. Hingga saat ini belum ada korban yang dinyatakan selamat.
Sumber resmi mengatakan, pesawat penumpang jatuh ke Sungai Potomac, Washington DC, usai tabrakan dengan Black Hawk. Operasi pencarian korban masih terus berlangsung.
Dilansir CNN, Kamis (30/1/2025), dua sumber penegak hukum dan satu sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan, para pejabat kini bersiap menghadapi bencana paling mematikan di Washington DC. Dalam beberapa dekade sejak Pesawat Air Florida menabrak Jembatan 14th Street yang menghubungkan Arlington, Virginia, dan Washington DC pada tahun 1982, mereka terus dihantui kecemasan.
Pesawat penumpang yang jatuh di Sungai Potomac dekat Bandara Ronald Reagan, Washington D.C merupakan milik maskapai American Airlines. Mereka mengangkut 60 penumpang dan empat awak di dalam pesawat jet komersial yang jatuh ke Sungai Potomac di Washington DC pada Rabu (29/1) malam waktu setempat.
Pesawat penumpang regional itu jatuh ke sungai setelah bertabrakan di udara dengan helikopter militer Black Hawk di dekat bandara Reagan National Airport. “Penerbangan American Eagle 5342 dalam perjalanan dari Wichita, Kansas (ICT), ke Washington, D.C. (DCA) terlibat dalam kecelakaan di DCA,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
Seperti dilansir dari AFP, penerbangan ini membawa 60 penumpang dan empat awak di dalamnya. Sementara itu, seorang pejabat Angkatan Darat AS mengatakan helikopter militer yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah model Black Hawk yang membawa tiga tentara sebagai awaknya. Kondisi mereka saat ini tidak diketahui.
Washington Post mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa polisi telah mulai menarik beberapa mayat dari Sungai Potomac. Presiden Donald Trump “telah diberitahu tentang situasi ini dan tragisnya tampaknya sebuah helikopter militer bertabrakan dengan sebuah jet regional,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt di Fox News dilansir AFP, Kamis 30 Januari 2025.[]