KabarAktual.id – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menghadapi pukulan hebat imbas pemotongan anggaran. Selain tidak bisa melaksanakan fungsinya merawat infrastruktur, instansi ini juga harus merumahkan 18 ribu pegawai.
Seperti kabar yang tersiar, Kementerian PU mengalami pemotongan anggaran sangat besar mencapai 80 persen atau sekitar Rp 81,38 triliun. Akibatnya, kementerian tersebut harus melakukan efisiensi sangat ketat. Salah satu kebijaka yang dipilih adalah merumahkan pegawai.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo membenarkan, bahwa terjadi pengurangan personil di instansinya. Tapi, kata dia, yang dirumahkan itu adalah pegawai kontrak.
Sejauh ini, sambungnya, pegawai non-ASN tersebut belum bisa dilakukan perpanjangan kontrak lantaran anggaran. “Next kontraknya belum. Kita belum bisa next kontrak karena kan anggarannya masih ditinjau ulang,” kata Dody saat ditemui usai rapat kerja bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Menurutnya, Kementerian PU belum bisa memperbarui kontrak karena sebagian anggaran masih diblokir Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hal itu dilakukan karena penyesuaian anggaran.
Dody mengatakan pembaruan kontrak baru bisa dilakukan setelah pemblokiran selesai. Namun, dia tak memberi tahu kapan pemblokiran akan dibuka. “Harapannya mudah-mudahan dalam waktu secepat-cepatnya segera dibuka dan juga langsung penutupan,” ujar Dody.
Sekjen Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah pernah membantah isu viral itu. Kementerian PU, kata dia, manut dengan arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal kepegawaian tak boleh disentuh dalam efisiensi anggaran. “Sepanjang kontraknya itu ada di belanja pegawai, Bu Menteri Keuangan bilang belanja pegawai tidak boleh diganggu,” kata Zainal saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Informasi terkait PHK massal di Kementerian PU, sebelumnya, tersebar di TikTok dan X. Sebuah potongan gambar memperlihatkan sekelompok orang berseragam putih berkumpul di parkiran mobil.
Para pegawai itu menyiratkan wajah sedih, bahkan ada yang berpelukan sambil menangis. “Mulai pamitan, karena lebih dari 600 orang yang dirumahkan di kantor balai kami,” ujar salah satu dari mereka.
Ada pula yang menyebut, bahwa instansi tempat mereka sudah mengambil tindakan lebih jauh. “Sudah 18 ribu orang yang dirumahkan di seluruh balai se-Indonesia,” tulis keterangan gambar viral itu.[]