KabarAktual.id – Situasi Kabupaten Aceh Tamiang benar-benar mencekam sepekan usai banjir besar. Kuala Simpang, digambarkan, seperti kota Zombi. Masyarakat kelaparan di tengah gelap gulita dan terputusnya jaringan komunikasi.
Wartawan KBA.ONE, Mohsa el-Ramadhan, yang nekat menerobos Tamiang, Selasa (2/12/2025) malam, menyaksikan sendiri betapa mencekamnya daerah yang berbatasan dengan Sumatera Utara tersebut. “Semua lumpuh, tidak ada listrik, tidak ada telekomunikasi, warga terlantar, rumah-rumah hancur,” cerita jurnalis senior ini.
Baca juga: Pemerintah Sudah Salurkan Bantuan, tapi Warga Langsa dan Tamiang Kelaparan
Di sepanjang jalan yang dilalui, cerita Ramadhan, ia melihat ratusan kendaraan berserakan disapu banjir. Ada yang dalam posisi terjungkal, yang lainnya terbenam lumpur. “Listrik sudah sepekan padam. Tamiang seperti kota Zombi,” ucapnya melalui sambungan telepon setelah tiba di Medan, Rabu (3/12/2025).
Baca juga: PLN Dituding Penyebab Antrean Panjang di SPBU Banda Aceh
Saat melintasi ruas jalan nasional yang masih tergenang, ia mengaku sangat was-was. Kondisi badan jalan yang dipenuhi sampah sisa banjir, kata dia, membuat perjalanan sangat berisiko. Sebab, tidak ada bengkel atau pihak yang bisa membantu jika mobil mengalami kendala. “Kami nekat karena tidak ada pilihan lain. Alhamdulillah esoknya kami tiba di Medan,” ujarnya.
Ramadhan menambahkan, sebelum menjangkau Medan, mereka sempat kritis bensin pas tiba di Besitang. “Kami antre dari jam 5 subuh, siang baru dapat minyak. Itu pun hanya boleh beli cuma Rp 100 ribu,” ucapnya.
Menurut pengamatan dia, Tamiang dan sejumlah daerah lainnya yang mengalami kerusakan sangat parah butuh penanganan cepat pemerintah. “Penanganan cepat berbasis kemanusiaan, bukan cari muka demi kepentingan politisasi,” ucapnya dengan nada geram.[]












