KabarAktual.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar program “Desa Siaga Kanker Payudara” di Gampong Lheue, Kecamatan Indrapuri. Mereka memperkenalkan teknik SADARI (pemeriksaan payudara sendiri).
Kegiatan itu berlangsung 17–21 September 2025 menyasar 20 kader Posyandu Tanjung Karang serta ibu-ibu PKK Gampong Lheue. Program tersebut mendapat dukungan penuh dari mahasiswa Fakultas Kedokteran USK dalam skema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Ketua Tim Pengabdian, dr. TM Yus, Sp. Rad, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari program desa binaan dan didanai oleh Hibah Pengabdian kepada Masyarakat PTNBH USK tahun 2025. Merupakan wujud komitmen USK dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat.
“Kami akan terus mendorong pelaksanaan program serupa dan berupaya memperluas cakupan ke desa-desa lain,” ujarnya, Selasa 23 September 2025
Pelatihan dilakukan secara praktik langsung menggunakan manekin medis agar peserta dapat memahami dan mempraktikkan teknik SADARI dengan benar. Tim pemateri menghadirkan para dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran USK dan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSDUZA), yakni dr. Nurhayani Dwi Susanti, Sp. Rad (K), dr. Maria Meildi, Sp.B., Subsp. Onk. (K), dan dr. Rima Novirianthy, Sp. Onk Rad.
Selain pelatihan, juga dilakukan Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Dr. dr. Rachmad Suhanda, M.Kes. FGD. Hal ini bertujuan menyamakan persepsi para tokoh masyarakat Gampong Lheue dan menyusun langkah tindak lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan kanker payudara di tingkat gampong.
Geuchik Gampong Lheue, Mahlia Usman, menyambut baik kegiatan ini dan menekankan pentingnya deteksi dini.
Dia mengakui, kanker payudara seringkali baru diketahui saat sudah stadium lanjut. “Program seperti ini sangat penting untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa,” katanya
Dr. Aidil Fitria selaku Kepala Puskesmas Indrapuri, juga menilai pelatihan SADARI sebagai langkah efektif dalam upaya preventif terhadap kanker payudara. Antusiasme peserta tampak tinggi selama pelatihan.
Fira Zafira, Ketua Kader Posyandu Tanjung Karang, mengungkapkan harapannya agar semua peserta mampu menyebarluaskan ilmu yang didapat ke masyarakat luas. “Dengan SADARI, kita bisa mendeteksi kanker lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan,” katanya.[]