KabarAktual.id – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2025 hingga 12 September masih jauh dari target. Data P2K Aceh mencatat serapan keuangan baru mencapai 53,42 persen dan realisasi fisik 57 persen. Padahal, target akhir September masing-masing 61,11 dan 65 persen.
Mantan aktivis GAM Denmark sekaligus tim pemenangan Mualem–Dek Fad, Tarmizi Age, menilai rendahnya serapan disebabkan lemahnya kinerja kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA). Ia menuding banyak pejabat SKPA peninggalan pemerintahan lama yang tidak loyal terhadap kepemimpinan baru.
Sosok yang biasa disapa Mukarram ini mengatakan, Gubernur Muzakir Manaf tidak perlu lama mempertahanan pejabat berkinerja buruk. “Sebaiknya segera dicopot karena justru menghambat jalannya pemerintahan,” tegas Tarmizi dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).
Baca juga: Realisasi APBA 2025: Ilusi atau Pertaruhan Kompetensi?
Dia menjelaskan, sejumlah SKPA tercatat memiliki serapan paling rendah, seperti Katibul Wali yang baru 27 persen, Sekretariat DPRA 40,47 persen, dan Dispora 43,68 persen. Bahkan instansi vital seperti RSUDZA, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan pun masih berada di bawah 63 persen.
Baca juga: Realisasi APBA Sangat Rendah, Gubernur Harus Sanksi Kepala SKPA “Rapor Merah”
Tarmizi menilai rendahnya serapan di awal tahun yang kemudian dikebut menjelang akhir merupakan penyakit lama birokrasi Aceh. Namun, kondisi tahun ini disebut lebih parah karena terkesan ada kesengajaan untuk melemahkan pemerintahan baru.
Ia pun mendesak Pemerintah Aceh segera melakukan pembersihan birokrasi dengan mengganti kepala SKPA yang tidak loyal dan tidak mampu bekerja profesional. “Mungkin konsentrasi mereka terpecah gara-gara harus memikul beban warisan masa lalu,” pungkasnya.[]