News  

Respon Tuntutan 17+8, Presiden Prabowo: Sudah Kita Pelajari … Sebagian Masuk Akal

KabarAktual.id – Presiden RI Prabowo Subianto merespon tuntutan masyarakat yang populer dengan paket “17+8”. “Saya kira kita pelajari. Sebagian masuk akal, sebagian (lainnya) kita bisa berunding … kita bisa berdebat. Ya kan,” ujarnya dilansir dari channel YouTube, Senin (8/9/2025).

Dengan dana yang terkesan penuh kehati-hatian, Prabowo menilai bahwa banyak dari point tuntutan itu yang masuk akal, ada yang menurutnya normatif. “Dan, bisa kita bicarakan dengan baik. Ya kan?” ucapnya di Hambalang, Jawa Barat, akhir pekan ini.

Merespon poin tunutan terkait pembentukan tim investigasi independen, dengan sedikit tertawa, Prabowo menyebutnya sebagai suatu hal yang logis. “Ya … (hahaha) … saya kira .. eee… kalau tim investigasi independen, saya kira ini masuk akal. Ya kan?” sambungnya.

Baca juga: Isi 17+8 Tuntutan Rakyat

Terkait tuntuan penarikan TNI dari pengamanan sipil, presiden malah meminta agar publik sendiri yang menilai apakah itu suatu yang logis atau tidak. “Saudaralah yang menilai apa ini masuk akal atau tidak. Ya kan?” Prabowo balik bertanya.

Dia menjelaskan, tugas TNI adalah menjaga rakyat, masyarakat, dari ancaman mana pun. Secara khusus, Prabowo merespons positif mengenai desakan membentuk tim investigasi independen terkait kasus Affan Kurniawan (21), sopir ojek daring yang dilindas kendaraan taktis polisi.

“Saya kira kalau tim investigasi independen ini masuk akal. Saya kira itu masuk akal, saya kira bisa dibicarakan dan nanti kita lihat bentuknya kayak gimana,” kata dia.

“Jadi, terorisme itu ancaman, membakar-bakar ancaman, membuat kerusuhan itu ancaman kepada rakyat, masa tarik TNI dari pengamanan sipil, itu menurut saya debatable, tapi saya akan melaksanakan tugas yang diberikan oleh UUD kepada saya,” tegasnya.

Aparat harus proporsional

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyerukan aparat penegak hukum harus bertindak proporsional. Dia meyakini terhadap aparat yang tidak proporsional akan dilakukan penegakan etik dan hukum.

“Saya kira itu yang keharusan, bahwa semua petugas harus bertindak proporsional,” katanya.

“Kalau tidak bertindak proporsional, petugas juga harus bertanggung jawab. Dan kita sudah buktikan kan, ada yang ditindak, ada yang diinvestigasi, bahkan kalau tidak salah sudah ada yang diberhentikan. Jadi, harus proporsional,” imbuhnya lagi.

Meski begitu, Prabowo mengatakan agar demonstrasi dilakukan secara damai alias tidak dengan bakar-membakar. Dia menyinggung kematian ASN di Makassar akibat Gedung DPRD dibakar pihak-pihak tak bertanggung jawab.

“Tapi, sekali lagi, gerakan bakar-bakar di seluruh dunia, ini adalah gerakan yang tergolong sangat membahayakan dan mengancam nyawa orang lain. Terbukti ada empat orang di Makassar tidak berdosa, ASN yang mati karena kebakaran,” ungkap Prabowo.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *