Foto  

Dukungan untuk Masyarakat Pati

Bupati Pati, Sudewo, arogan dan bertindak sewenang-wenang. Bagaikan raja bertangan besi, dia hendak menindas rakyat dengan menaikkan PBB hingga 250 persen.

Sudewo lupa diri. Kader Partai Gerindra ini mengira dia bisa sekehendak hati setelah memenangkan pilkada. Padahal pemilu atau pilkada hanya sebatas sarana untuk melegitimasi seseorang bisa menjalankan mandat rakyat, memimpin pemerintahan.

Rakyat tidak memberi kekuasaan tanpa batas. Setelah pilkada usai tidak bermakna mereka kehilangan hak asasi, boleh ditindas sesuka hati oleh kepala daerah yang keluar sebagai pemenang pilkada. Tidak!

Rakyat justeru menginginkan pemimpin; tidak sekedar pemenang pilkada. Mereka menginginkan ada yang mengayomi, mengurus segala urusan, seperti pendidikan, air bersih, kestabilan harga pangan, dan sebagainya. Mereka tidak memilih penindas melalui pilkada atau pemilu.

Sudewo adalah contoh buruk hasil pilkada. Rakyat tidak menginginkan sosok seperti itu. Tidak hanya Pati, tapi juga daerah lain. Masyarakat tidak mengharapkan pemenang pilkada yang arogan dan tak punya empati.

Sebagai buktinya, lihatlah dukungan publik yang diberikan kepada masyarakat Pati. Orang-orang dari luar Jawa Tengah, bahkan luar negeri mengirimkan donasi sebagai dukungan dan simpati. Mereka menolak arogansi.[]

Foto-foto bersumber dari Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *