KabarAktual.id – Aceh mulai dilanda krisis beras dalam beberapa hari terakhir. Bertepatan dengan kondisi tersebut, Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh meresmikan Rumah Produksi Janeng di Gampong Riting, Aceh Besar, Senin (4/8/2025).
Peresmian yang dilakukan oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, dan Ketua TP PKK Aceh, Ny. Marlina Usman, ini menjadi bukti nyata komitmen ‘Kampus Jantung Hate Rakyat Aceh’ dalam mendukung ketahanan pangan lokal.
Menurut Ketua Program Menuju Kampung Inovasi (PMKI) USK, Dr. Muhammad Yasar, Rumah Produksi Janeng (bahan makanan pengganti nasi) ini adalah tindak lanjut dari inspirasi mahasiswa KKN tahun lalu yang melihat potensi besar umbi janeng di Gampong Rinting.
“Kami mendorong masyarakat untuk beralih dari produksi konvensional ke teknologi tepat guna,” jelas Yasar.
Program ini merupakan kolaborasi antara USK dengan Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Andalas (Unand). Bersama-sama, mereka mengembangkan beberapa teknologi untuk mengolah janeng, mulai dari pengupas, perajang, penghilang racun, hingga pengeringan.
Dikatakan, sebelumnya masyarakat menghilangkan racun dengan merendam di sungai. “Kini kami ciptakan alat yang menggantikan posisi sungai, sehingga aspek higienisnya lebih terjaga,” tambah Yasar.
Ia juga menyebutkan temuan menarik dari tim peneliti, yaitu limbah janeng bisa dimanfaatkan sebagai bahan pestisida.
Dalam sambutannya, Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antar-universitas ini. Ia juga menambahkan bahwa janeng memiliki potensi lebih luas, termasuk sebagai bio-plastik.
Prof Marwan bercerita, saat dirinya dulu saat meneliti, bahwa tepung janeng bisa juga menjadi bio-plastik. “Ini sejalan dengan cita-cita nasional untuk ketahanan pangan,” sebutnya.
Ia berharap Rumah Produksi Janeng ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendapat dukungan maksimal dari Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar.
Keuchik Rinting, Zakaria, menyampaikan terima kasihnya. Ia berharap rumah produksi yang saat ini masih sederhana bisa ditingkatkan, sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi warga desa.
“Mudah-mudahan bukan saja warga kami, tapi warga desa lainnya juga bisa bekerja di sini,” harapnya.
Senada dengan itu, Ketua TP PKK Aceh, Ny. Marlina Usman, memuji kekompakan warga Rinting dan para akademisi. Ia memandang rumah produksi ini sebagai pintu gerbang ekonomi baru.
“InsyaAllah bisa menjadi peluang ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa di sini,” sebut Marlina.[]