News  

Mahasiswa USK Olah Ampas Kopi Jadi Sabun Cuci Piring

KabarAktual.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Literasi Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan inovatif dengan mengolah ampas kopi menjadi sabun cuci piring di GOR Kampung Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah.

Kelompok KKN Tematik Literasi 2025 USK ini terdiri dari M. Syahidal Akbar Zas (Ketua), bersama anggota Cut Putri Liana Syafina Rabiula, Viola Puspa Sari, Nelvianda Raudatul U, Fanotona Putra Kristian, Salman Alfarisi, Anastasia Changi, Al-Mahfudz Fadhlur Rohman, dan Fajar Osama, menjalankan kegiatan ini dengan antusiasme tinggi dari masyarakat setempat.

M. Syahidal Akbar Zas menjelaskan bahwa kegiatan berlangsung lancar dan mendapat sambutan hangat, terutama dari ibu-ibu kampung yang menjadi peserta utama dalam pelatihan ini. Acara dibuka dengan sesi pembukaan, pembacaan doa, dan sambutan dari ketua KKN, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi secara sederhana mengenai manfaat ampas kopi sebagai bahan utama sabun cuci piring.Dalam sesi tersebut dijelaskan bahwa ampas kopi memiliki fungsi abrasif yang efektif untuk mengangkat lemak dan kerak pada peralatan makan.

Selain itu, bahan ini ramah lingkungan, mudah didapat, dan sangat terjangkau.Kegiatan ini juga diikuti oleh pemuda-pemudi kampung yang aktif terlibat dalam proses pembuatan sabun, mulai dari pencampuran bahan hingga pengemasan produk jadi.

Kehadiran mereka menambah semangat kebersamaan sekaligus memperkuat kolaborasi antar warga.“Pemilihan ampas kopi sebagai bahan utama tidak terlepas dari fakta bahwa kopi merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Bener Meriah, termasuk di Kampung Lut Kucak,” jelas Syahidal.

Melimpahnya bahan baku ampas kopi mendorong masyarakat untuk melihat limbah tersebut sebagai potensi bernilai ekonomi. Selain itu, mahasiswa KKN juga telah menyiapkan kemasan dan label produk yang dapat langsung digunakan oleh warga, sehingga sabun yang dihasilkan tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, tetapi juga siap dipasarkan sebagai produk rumah tangga. Kegiatan berjalan lancar dan mendapat respon positif dari para peserta.

Salah satu peserta menyampaikan apresiasi atas ilmu baru yang sederhana namun sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena jumlah sabun yang diproduksi cukup banyak, kegiatan pun dilanjutkan dengan proses pengemasan tahap kedua. Syahidal berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya pada masa KKN, tetapi dapat terus dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri.

Dengan dukungan serta keterlibatan mitra lokal di sekitar kampung, besar harapan produk sabun ampas kopi ini bisa menjadi cikal bakal usaha kecil atau UMKM yang berkelanjutan di wilayah tersebut.“Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi sekaligus menumbuhkan semangat kreatif dan produktif masyarakat Lut Kucak,” pungkasnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *