KabarAktual.id – Ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), disebut-sebut dibuat di sebuah kios Pasar Pramuka, Jakarta, tahun 2012. Kader PDIP, Beathor Suryadi, mengatakan, ijazah palsu itu dibuat untuk melengkapi berkas pencalonan gubernur DKI Jakarta.
Karena proses pengerjaan dokumen itu dilakukan buru-buru, tidak aneh jika hasilnya banyak mengalami kekurangan, seperti penggunaan logo UGM yang tidak sama seperti ijazah keluaran PTN tersebut. Selain penggunaan foto berkaca mata orang yang mirip Jokowi, tanda tangan dekan di ijazah abal-abal tersebut juga diduga palsu.
Setelah pengungkapan lokasi pembuatan ijazah palsu ini ramai, publik mengaitkan kebakaran 50 kios di Pasar Pramuka tahun 2024 sebagai upaya menghilangkan jejak kejahatan. “Teknik bumi hangus ini juga terjadi pada beberapa kasus kebakaran lainnya,” ujar Beathor.
Pernyataan Beathor soal Pasar Pramuka sebagai lokasi pembuatan ijazah palsu Jokowi memancing rasa penasaran publik terkait peristiwa tersebut. Ternyata pasar ini, sebelumnya, memang dikenal sebagai pusat pembuatan dokumen palsu.
Mengutip sebuah laporan investigasi sebagaimana dipublikasikan akun TikTok @erra575, selain ijazah, polisi juga menyita puluhan lmbar KTP dan buku nikah palsu dalam penggerebekan tersebut. Petugas mengamankan 23 orang calo dan pembuat dokumen palsu.
Menurut keterangan Deni, pemilik kios percetakan, selembar ijazah S1 palsu dijual dengan harga Rp 1,5 juta. Sedangkan untuk ijazah SMA dijual Rp 900 ribu. Dari penjualan itu, dia mengaku hanya mendapatkan keuntungan sekitar Rp 200 ribu per lembar dokumen palsu.
Polda Metro Daya mensinyalir, tempat itu adalah sumber pembuatan dokumen palsu di Jakarta. Mereka yang ditangkap dalam penggerebekan terancam hukuman 7 tahun penjara.[]