News  

Dulu Bilang Kasmudjo Galak Saat Bimbing Skripsi, Sekarang Jokowi Berkata Lain Lagi

Jokowi saat mengunjungi mantan dosen UGM Kasmudjo di kediaman

KabarAktual.id – Dalam sebuah pertemuan dengan dekan dan para dosen Fakultas Kehutanan UGM benerapa waktu lalu, mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita tentang “masa kuliah” di sana. Ia sempat menceritakan bagaimana sulitnya berurusan dengan dosen pembimbing yang disebutnya bernama Kasmudjo.

Menurut penuturan Jokowi, Kasmudjo adalah dosen pembimbing yang galak. Karena sulitnya berurusan dengan Kasmudjo, kata Jokowi, dia harus bolak-balik menemuinya.

Iklan

Sejak pengakuan itu, tidak ada pihak yang membantah soal dosen pembimbing skripsi Jokowi. Setelah dugaan ijazah palsu Jokowi bergulir ke pengadilan dan Kasmudjo akan dipanggil sebagai salah satu saksi, barulah masalah dosen pembimbing skripsi Jokowi jadi perbincangan lagi, khususnya seusai Jokowi mengunjungi rumah mantan dosen Fakultas Kehutanan UGM tersebut pada 14 Mei 2025.

Seperti diberitakan media, Kasmudjo membantah jadi dosen pembimbing Jokowi. Sekarang, Jokowi pun mengikuti pengakuan Kasmudjo bahwa dosen tersebut bukan dosen pembimbing skripsi tapi pembimbing akademik. “Ya memang bukan pembimbing skripsi. (Tapi?) Pembimbing akademik,” kata Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (23/5/2025).

Jokowi menyebut dosen yang membimbingnya saat melakukan skripsi di Fakultas Kehutanan UGM saat itu adalah Ir Achmad Sumitro.

Jokowi menyebut Kasmudjo merupakan pembimbing akademik. “Ya memang bukan pembimbing skripsi. (Tapi?) Pembimbing akademik,” kata Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (23/5/2025).

Jokowi menyebut dosen yang membimbingnya saat melakukan skripsi di Fakultas Kehutanan UGM saat itu adalah Ir Achmad Soemitro. “Pak Kasmudjo memang bukan pembimbing skripsi. Pembimbing skripsi saya itu Prof Dr Ir Achmad Soemitro,” bebernya.

Mantan Wali Kota Solo itu juga menyoroti polemik ijazahnya yang mulai merembet ke skripsinya. Menurutnya, polemik itu tidak akan selesai bila merembet ke yang lain.”Nanti kalau merembet ke mana-mana ya ndak akan selesai-selesai. Skripsi ini juga ada di perpustakaan Fakultas Kehutanan. Ada. Dulu kita menyerahkannya di bagian pengajaran. Kan ada semua. Dicek lagi aja,” bebernya.

Dilansir dari detikJogja, polemik kasus ijazah UGM milik Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masih terus bergulir dan merembet ke persoalan skripsi. Ir Kasmudjo (76) mengaku dirinya bukan pembimbing skripsi Jokowi melainkan hanya sebagai pembimbing akademik.

Kasmudjo bilang, di tahun Jokowi berkuliah, dirinya masih sebagai dosen golongan IIIb atau asisten dosen. Pada tingkatan itu dirinya belum boleh mengajar langsung dan hanya diperkenankan memberikan pendampingan kepada mahasiswa. Baru setahun setelah Jokowi lulus, dirinya mendapat pangkat IIId atau IVa pada 1986.

Oleh karena itu, Kasmudjo tidak tahu-menahu soal proses pembuatan skripsi Jokowi. Dia menegaskan dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi. “Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita karena saya tidak membimbing (skripsi), tidak mengetahui, tidak ada prosesnya pembimbingan itu. Karena pembimbingnya itu Prof. Sumitro, pembantunya dan yang nguji (skripsi) ada sendiri,” kata Kasmodjo ditemui wartawan di kediamannya, Pogung Kidul, Sleman, Rabu (14/5/2025).Adapun Kasmudjo menjadi salah satu pihak yang digugat oleh Ir Komardin terkait ijazah Joko Widodo (Jokowi) di PN Sleman.Gugatan soal ijazah Jokowi itu dilayangkan ke Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Wakil Rektor 1 UGM, Wakil Rektor 2 UGM, Wakil Rektor 3 UGM, Wakil Rektor 4 UGM, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM, dan Ir. Kasmudjo. Gugatan itu teregister di PN Sleman dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn tertanggal 5 Mei 2025 dengan klasifikasi perkara yakni perbuatan melawan hukum.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *