Opini  

Maksiat Merebak; Cerminan Lemahnya Akidah Umat

Avatar photo
Ilustrasi pelaku maksiat (foto: Tribunnews)

SETIAP menyaksikan berita di layar TV juga dimedsos, publik sering dijejali berita kriminal baik dugaan korupsi, pemerkosaan, cabul, pembunuhan, narkoba dan kemaksiatan lainnya.

Ini merupakan cermin bahwa umat atau masyarakat masih banyak yang lemah akidahnya.

Tentu banyak faktor penyebabnya. Tapi hemat penulis, faktor yang paling dominan adalah karena lemahnya akidah atau iman. Mengapa demikian? Kalau faktor ekonomi kayaknya bukan. Karena oknum pejabat yang korupsi itu orang kaya. Gajinya puluhan, ratusan juta bahkan ada yg milyaran rupiah perbulan.

Dan, kalaulah mereka bukan orang mampu tapi jika kuat dan kokoh imannya, mereka tidak akan bertindak kriminal.

Baca dan renungkan hadis ini,

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وزاد في رواية: وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ أَبْصَارَهُمْ فِيهَا حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ

“Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi SAW Bersabda: Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang beriman, dan tidak akan minum khamr, di waktu minum jika ia sedang beriman, dan tidak akan mencuri, di waktu mencuri jika ia sedang beriman. Di lain riwayat: Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman”. (Bukhari, Muslim)

Statemen Rasulullah diatas menunjukkan bahwa seseorang yang imannya kokoh tidak akan berbuat zina, mencuri, minuman keras termasuk narkoba, merampok dan kriminal lainnya. Jadi kalau ada orang yang berbuat maksiat itu pertanda imannya luntur. Imannya tidak sempurna.

Intensifkan dakwah

Karena lemahnya akidah atau iman, maka solusinya ya harus intensipkan dakwah dan amar makruf nahi munkar. Bisa via ceramah agama, khuthbah atau majelis taklim dan tulisan opini dakwah di medsos. Bahkan lebih efektif lagi diinstansi pemerintah atau lembaga negara melalui pembekalan aparat untuk seluruh pejabat dan staf kantor.

Materinya “meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt”. Termasuk materi haramnya korupsi dan ancamannya. Haramnya zina, menum khamr, narkoba, pembunuhan dan lainnya.

Pematerinya untuk tingkat pusat bisa ustadz Abdul Somad, ustadz Adi Hidayat, Aa Gym atau ustadz Dad’ad Latif atau ustadz yang lain yang mumpuni memberikan materi diatas.

Untuk tingkat wilayah dan daerah tentu ustadz atau muballigh setempat. Sementara untuk yang non-Islam bisa tersendiri tempatnya.

Insya Allah jika para pejabat dan masyarakat bertakwa hanya kepada Allah, mereka akan menjadi pejabat pro rakyat dan jauh dari tindakan kriminal,

Misal korupsi, karena ancamannya bukan main-main. Dalam hadits ditegaskan,

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدِ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً, يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ, وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ, إِلَّا حَرَّمَ اَللَّهُ عَلَيْهِ اَلْجَنَّةَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Ma’qil bin Yasâr Radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasûlullâh Saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allâh untuk memimpin bawahannya yang pada hari kematiannya ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allâh mengharamkan surga atasnya.” [Muttafaq alaih]

Subhanallah, tidak main-main ancaman untuk seorang pemimpin yang curang, tidak pro rakyat, pembohong termasuk korupsi jika sampai wafat tidak bertobat, maka haram masuk surga.

Demikian semoga bermanfaat. Semoga kita umat muslim termasuk para pemimpinnya menjadi orang yang kokoh imannya dan bertakwa hanya kepada Allah SWT. Aamiin

Kuala Tungkal, 27 April 2025

Penulis adalah pemerhati kehidupan beragama berdomisili di Jambi 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *