News  

Rekrutmen Kepsek Rawan Transaksional, Disdik Aceh Diminta Utamakan Rekam Jejak

Ilustrasi kekosongan jabatan kepala sekolah (foto: Grok AI)

KabarAktual.id – Kaukus Peduli Integritas Pendidikan Aceh (KPIPA) menyambut baik langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh melakukan seleksi calon kepala sekolah. Inisiatif itu, dinilai, sebagai upaya membangun birokrasi pendidikan yang lebih profesional, terbuka, dan bertanggung jawab.

KPIPA melalui juru bicaranya, Ramadhan Al Faruq, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Disdik Aceh menjalankan proses seleksi yang berbasis pada prinsip merit system, bukan sekadar memenuhi ketentuan administratif. Mereka berharap proses itu menjadi penegasan bahwa hanya guru-guru terbaik dengan rekam jejak bersih dan berintegritas tinggi yang layak diberi amanah memimpin sekolah.

KPIPA meminta agar seleksi kepsek bersih dari praktik-praktik transaksional, karena mereka bukan pejabat struktural melainkan figur strategis yang akan menciptakan lingkungan pendidikan yang berintegritas, fair, adil, dan inspiratif.Karena itu, rekam jejak calon kepala sekolah harus menjadi pertimbangan utama,” tegas organisasi ini.

Diingatkan, profesionalisme tanpa integritas hanya akan melahirkan pemimpin yang lemah dan mudah dipengaruhi oleh kepentingan di luar dunia pendidikan. Lembaga ini juga mengapresiasi Disdik Aceh yang melakukan seleksi itu secara daring.

Digitalisasi, disebutnya, sebagai bagian dari transparansi publik. Karena itu, informasi mengenai tahapan seleksi, daftar peserta, hingga hasil akhir seyogianya dapat diakses oleh publik sebagai bentuk akuntabilitas.

Tidak hanya itu, karena layanan pendidikan merupakan hak masyarakat makanya proses itu juga harus melibatkan masyarakat, termasuk guru, komite sekolah, dan wali murid. Mereka harus diminta masukan terhadap para kandidat. “Dukungan partisipatif dari akar rumput akan memperkuat legitimasi proses dan menjaga marwah seleksi dari intervensi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Ramadhan.

KPIPA mengajak semua pihak, khususnya para pemangku kepentingan di sektor pendidikan agar bersama-sama mengawal proses seleksi ini dengan semangat kolaborasi dan pengawasan yang sehat. “Jangan sampai upaya membangun sistem berbasis integritas justru ternoda oleh praktik-praktik yang sarat kepentingan,” sambungnya.

Lembaga ini percaya bahwa dengan komitmen kuat dari Disdik Aceh di bawah kepemimpinan Marthunis dengan pengawasan publik yang aktif, serta keterlibatan komunitas pendidikan yang luas, proses seleksi kepsek kali ini dapat menjadi contoh baik bagi reformasi birokrasi pendidikan di Aceh.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *