KabarAktual.id – Mantan Sekdakab Aceh Besar, Sulaimi, melaporkan kasus pengancaman terhadap dirinya ke Polda Aceh, Jumat (21/2/2025). Pelaku tindak pidana tersebut adalah pria berinisial M disebut-sebut centeng mantan Pj Bupati Muhammad Iswanto.
Saat mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Aceh, Sulaimi didampingi kuasa hukumnya Erlizar Rusli, SH, MH. Laporan mereka tercatat dengan Nomor STTLP/62/III/2025/SPKT/POLDA ACEH.
Erlizar mengatakan, Sulaimi telah melaporkan dugaan tindak pidana pengancaman berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 335 KUHP. Kejadian pengancaman, kata pengacara ini, terjadi pada 17 Januari 2025 di Jalan Panglima Polem, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar.
Menurut Erlizar dalam penjelasan tertulisnya, Sabtu (22/2/2025), kliennya memilih menempuh jalur hukum tatas permasalahan tersebut sebagai haknya selaku warga negara. “Jadi, kita harus hargai due proses of law. Seperti apa perkembangannya nanti kita lihat dari penyidik Polda Aceh,” ungkapnya.
Dijelaskan, kasus ini berawal usai pelantikan Sulaimi dalam jabatan baru sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik pada 17 Januari 2025. Pelantikan itu terjadi di ruang kerja bupati 26 hari setelah SK pemberhentian Sulaimi dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar.
Diceritakan, bahwa saat hendak meninggalkan ruangan Pj bupati, Sulaimi berpapasan dengan pria berinisial M. Tanpa menaruh curiga sedikitpun, kata Erlizar, kliennya menyalami atau M.
Tak disangka-sangka, sambungnya, pria tersebut melontarkan kalimat bernada ancaman dan intimidasi kepada Sulaimi. “Nyan kah loen peuingat, bek jak kurek-kurek atra kamo lapor bak Polda, yang pah rukok nyoe ku culok bak babah” (Itu kamu saya ingatkan, jangan korek-korek punya kami lapor ke Polda, nanti rokok ini saya colok ke dalam mulut),” ucapnya.
Kata Erlizar, Sulaimi menanggapinya dengan pertanyaan. “Lapor apa? Kapan saya ke Polda? Jangan asal menuduh karena kamu apa tahu tentang keseharian saya?” ucap Sulaimi seperti ditirukan Erlizar.
Cerita Erlizar lagi, intonasi percakapan antara Sulaimi dengan M semakin meninggi gara-gara kalimat ancaman. Ketegangan itu kemudian dilerai oleh salah seorang Kabag di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.[]