KabarAktual.id – Ketua DPR Aceh Zulfadhli secara terang-terangan menuding sosok di balik penerbitan SK abal-abal penetapan Alhudri sebagai Plt Sekda Aceh. “Siapa dalangnya, apa mau saya sampaikan di sini? Sebentar lagi saya buka,” ucapnya di depan forum rapat DPRA, Jumat (21/2/2025) malam.
Ia menyatakan hal itu dengan nada tinggi usai pelantikan Ali Basrah sebagi wakil ketua DPRA. Sebelum acara bubar, Zulfadli secara khusus menayangkan SK penunjukan Plt Sekda Alhudri di layar monitor ruang rapat paripurna.
Di depan seluruh anggota Dewan yang hadir, asisten Setda Aceh, dan undangan lainnya, Zulfadhli membeberkan kecurangan pembuatan SK tersebut. Dia menyebut, ada pihak yang bermain. “SK ini bukan produk BKA,” ucapnya dengan nada tinggi.
Dia meminta hadirin agar melihat poin pertama surat tersebut. Di sana tertulis “Terhitung mulai tanggal 12 Februari 2025 melaksanakan tugas disamping tugasnya sebagai Staf ahli bidang keistimewaan Aceh. Apakah ada nama jabatan seperti itu,” tanya Zulfadli.
Dia melanjutkan, bahwa yang benar adalah Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh. “Ini satu kecolongan. Dipastikan kecolongan, bukan pembuat (instansi) sebenarnya,” ucap Zulfadhli.
Dia menyatakan tidak bermaksud mempermasalahkan sosok yang ditunjuk untuk Plt Sekda. “Kita tidak bicara nama orang. Kita bicara administrasi, karena saya lagi diobok-obok di luar. Disuruh bicara pihak sana, diupah YARA,” sambungnya.
Ketua DPRA kembali menantang pihak-pihak yang berbicara di luar yang meminta Gubernur Mualem selaku ketua umum PA memecat dia. “Siapa yang berani pecat saya. Na aneuk agam (ada yang merasa jantan)? Keluar ke sini,” tantangnya.
Zulfadli menegaskan, bahwa SK penunjukan dirinya selaku ketua DPRA ditandatangani oleh Mendagri. “YARA itu kecil,” ucapnya sambil meminta rekan-rekannya di PA agar tidak mudah diprovokasi.
Kemudian, dia menyorot masalah kedua tentang paraf di surat. Di sana tidak ada paraf satu pun, baik kepala BKA sebagai instansi berwenang maupun asisten. “Coba lihat, ada paraf? Makanya jangan hantam ketua DPR,” tegasnya.
Zulfadli mengingatkan semua agar tidak main-main dengan lembaga DPRA. Untuk mengusut itu semua, dia menegaskan akan memanggil pihak terkait. “Ini semua permainan Dek Fadh, wakil gubernur,” ucapnya pasti.
Zulfadhli juga menyatakan bahwa tidak ada masalah antara dirinya dengan Gubernur Mualem. “Kalau ada masalah dengan Mualem tidak berani saya ngomong begini,” tegasnya.
Pada bagian akhir pernyataannya yang panas, Zulfadhli mengajak semuanya untuk tetap mendukung Mualem-Dek Fadh. “Tapi kalau wagub itu tidak macam-macam. Kalau tidak, kita turunkan dia,” kata ketua DPRA.
Zulfadhli menambahkan, bahwa pihaknya akan melaporkan permasalahan tersebut kepada Presiden Prabowo kalau Dek Fadh tidak mau memperbaiki kesalahan yang fatal tersebut. “Kita sudah ngomong, jangan main-main dengan lembaga DPR,” tegasnya.
Terkait tudingan ini, KabarAktual.id sudah mencoba meminta konfirmasi secara tertulis kepada Wagub Fadhlullah, Jumat malam. Tapi ketua Gerindra Aceh itu tidak merespon.[]