KabarAktual.id – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Marthunis, menyatakan sikap atas kasus yang menyeret anak buahnya Kacabdin Aceh Selatan, Annadwi. Disdik, kata dia, komit memberantas korupsi.
Seperti ramai diberitakan, Annadwi sedang jadi sorotan publik usai isterinya lolos seleksi PPPK. Guru dan kepala sekolah di sana mempermasalahkan kelulusan tersebut karena istri pejabat ini tidak pernah melaksanakan tugas.
Imbas dari itu meluas kemana-mana. Sumber-sumber di lingkungan sekolah membongkar sepak terjang Annadwi terkait dugaan pengutipan uang kepada kepala sekolah. Berkembang isu, pejabat ini meminta jatah 1% dari setiap termen pencairan dana BOS, juga dari DAK.
Sejumlah pegiat LSM di Aceh Selatan pun tidak tinggal diam. Mereka mendesak agar dugaan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menyeret nama Annadwi harus berlanjut ke ranah hukum.. “Jangan petieskan kasus ini,” tegas Sarbunis, pegiat LSM di sana.
Kadisdik Aceh, Marthunis, juga angkat bicara. Disdik Aceh, kata dia, komit menegakkan integritas dalam penyelenggaraan pendidikan.
Komitmen menegakkan integritas, jelas Marthunis, ditandai dengan pencanangan Disdik sebagai Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani ( ZI WBK WBBM) beberapa waktu lalu.
Terkait sikapnya terhadap kasus yang menimpa Kacabdin Aceh Selatan, Marthunis berjanji akan melakukan tabayyun. “Dengan klarifikasi terlebih dulu, sehingga tak ada yang dirugikan dan terzalimi,” ungkapnya dilansir beritamerdeka.net, Rabu (22/1/2025).
Marthunis berharap peran dan kontrol masyarakat untuk menjaga instansi pendidikan agar tetap berintegritas. Tentunya, semua berbasis bukti, fakta, dan niat ikhlas. “Jangan dan bukan berdasarkan fitnah atau perasaan like and dislike,” harapnya.[]
