KabarAktual.id – Di saat pemerintah sedang menyelidiki pihak yang membangun pagar laut sepanjang 30,16 km di Tangerang, Banten, muncul pengakuan mengejutkan dari Koordinator Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Sandi Martapra.
Dia mengklaim pagar laut tersebut mereka yang bangun. Pagar setinggi 6 mater itu, kata dia, dibangun oleh masyarakat setempat yang merupakan perkumpulan nelayan. Tujuannya untuk mitigasi bencana tsunami dan abrasi. “Sengaja dibangun secara swadaya untuk mencegah abrasi,” kata Sandi di Tangerang, Sabtu (11/1/2025), seperti dikutip dari Antara.
Dia menambahkan, pembangunan pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang itu juga bertujuan untuk mencegah pengikisan tanah yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman. “Kemudian mitigasi ancaman tsunami, meski tidak bisa sepenuhnya menahan tsunami,” tuturnya.
Klaim JRP yang terkesan muncul tiba-tiba di tengah kebingunan banyak pihak, juga bertentangan dengan sikap nelayan lain di pesisir laut. Mereka justeru merasa terganggu akibat kemunculan pagar laut misterius tersebut.
Selain itu, warga yang pernah menyatakan protes atas pembangunan pagar misterius itu juga pernah mendapat ancaman. Bahkan, mereka juga mendapatkan tekanan dari pihak tertentu yang membawa-bawa nama aparat keamanan.
Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menyegel pagar laut itu pada Kamis (9/1/2025). Tindakan penyegelan, menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono, dilakukan atas perintah Presiden Prabowo Subianto dan arahan langsung Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono.
Menuru dia, penyegelan dilakukan karena pemagaran laut itu diduga tak berizin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Keberadaannya juga mengganggu nelayan dalam mencari ikan.
Pung menjelaskan, pihaknya sudah mewawancarai beberapa nelayan dan mendapatkan respon pagar laut tersebut mengganggu mereka. Setelah dicek, pagar tersebut tidak ada PKKPRL-nya, tidak ada perizinannya. “Makanya disegel,” tegasnya dalam keterangan resmi.
Merasa kaget
Salah seorang nelayan yang ditanyai mengaku kaget dengan kemunculan pagar laut misterius di kawasannya. “Loh ini untuk apa? Semua juga kaget di sini nelayan. Ini untuk apa nih?” kata salah satu nelayan yang identitasnya harus dirahasiakan karena alasan keamanan saat dilansir dari CNNIndonesia.com, Jumat (10/1/2025).
Nelayan itu mengatakan pagar bambu tersebut dipasang oleh warga luar desa menggunakan kapal nelayan. Pemasangan dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai 12.00 WIB, rutin setiap hari.[]
Sumber: CNN Indonesia